Turis Tiongkok Sepi, Koster Minta Hotel Tak Mem-PHK Karyawan

oleh
Ilustrasi / Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Gubernur Bali Wayan Koster meminta pelaku perhotelan tidak merumahkan karyawannya menyusul menurunnya kunjungan wisatawan asal Tiongkok.

Sampai saat ini, Gubernur menyatakan belum menerima kebenaran bahwa telah terjadi PHK.

“Belum, belum ada. Saya sudah cek, tapi ancang-ancang untuk PHK, saya bilang jangan dulu,” kata Koster usai membuka Rapat Konsultasi (Rakon) PKK di Gedung Wiswa Sabha, Denpasar, Selasa, 11 Februari 2020.

“Masak untungnya sudah sekian puluh tahun, baru berapa bulan (penurunan wisatawan Tiongkok) udah mau PHK, enggak bener,” tambahnya.

Menghadapi situasi penghentian sementara penerbangan dari dan menuju Tiongkok, Koster mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat. Kegiatan MICE yang diadakan Kementerian atau lembaga di pusat diharapkan dilakukan di Bali.

Normalisasi dari hilangnya potensi pendapatan dari wisatawan Tiongkok, disebutkan Gubernur, sudah berjalan. Normalisasi juga menyangkut upaya menurunkan tarif penerbangan ke Bali untuk wisatawan domestik.

Indonesia memiliki kekuatan 3.000 orang yang berlibur ke China setiap tahun. Pasar domestik itu cukup relevan untuk mengatasi krisis kunjungan turis Tiongkok ke Bali.

“Pak Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan kegiatan MICE di Bali, semua Kementerian didorong oleh Bapak Presiden, untuk memindahkan acara MICE di Bali,” jelas Gubernur.

Penerbangan dari Eropa ke Bali pun, dikatakan Koster meningkat 14 persen. Jadi, kata Gubernur, kalau ada pihak-pihak dari luar yang menyebutkan Bali ditinggal wisatawan Tiongkok sepi layaknya kota hantu, diduga sengaja dihembuskan oleh kompetitor.

Indonesia memiliki kekuatan 3.000 orang yang berlibur ke China setiap tahun. Pasar domestik itu cukup relevan untuk mengatasi krisis kunjungan turis Tiongkok ke Bali. (Way)

KORANJURI.com di Google News