KORANJURI.COM – Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengatakan, transaksi pembayaran digital tahun 2023 mencapai Rp60,3 triliun.
Atau, setara dengan 3 kali Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Persentase pertumbuhan pembayaran digital sejak tahun 2019 hingga 2023 mencapai 123,1%.
Ekosistem digital yang sudah berkembang pesat di Indonesia mampu mendorong pengembangan sektor-sektor potensial di Bali, baik transaksi domestik maupun ekspor.
“Salah satu fasilitas pembayaran digital adalah QRIS yang saat ini mampu mengakomodasi transaksi antar negara,” kata Fitria di Denpasar, Jumat, 9 Februari 2024.
Pada Desember 2023, volume transaksi QRIS Provinsi Bali mencapai 43,33 juta transaksi. Total pengguna QRIS mencapai 993.415 pengguna atau tumbuh 60,91% (yoy).
Jumlah merchant QRIS juga terus tumbuh hingga mencapai 789.004 merchant. Dimana, 96,11% diantaranya adalah UMKM.
Transaksi QRIS Antarnegara di Provinsi Bali juga meningkat sejalan dengan peningkatan total transaksi QRIS Antarnegara nasional.
Masih di bulan Desember 2023, transaksi inbound QRIS Antarnegara berasal dari wisatawan dari tiga negara yakni, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Secara nasional, Provinsi Bali merupakan provinsi keenam terbesar transaksi QRIS Antarnegara.
Upaya yang sedang dilakukan saat ini adalah menyiapkan pondasi ekonomi keuangan digital yang kokoh untuk masa depan Indonesia,” kata Fitria. (Way)