KORANJURI.COM – Kelompok Kanti Molas menggelar pameran lukisan dengan mengangkat tema Titi Tutur Tatwa. Pameran 20 karya lukisan itu dibuka oleh Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof.Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn.
Agak berbeda dengan pameran seni rupa seperti yang biasa digelar di Santrian Art Gallery. Dalam Titi Tutur Tatwa ini, 20 perupa yang hadir juga menampilkan tarian Kecak.
Mereka bukan hanya perupa di atas kanvas, namun ekspresi berkeseniannya tumbuh dari tradisi budaya masyarakat Bali. Maka tak mengherankan kalau goresan kuas yang disampaikan tak jauh dari khasanah budaya yang berkembang di Pulau Dewata.
Seperti karya Omed-omedan, sebuah tradisi yang digelar saat Ngembak Geni atau sehari setelah Hari Raya Nyepi. Lukisan karya I Wayan Rumantara itu dibuat menggunakan cat akrilik pada tahun 2020. Media yang digunakan kanvas berukuran 70×80 cm.
Perupa lain, menggoreskan akrilik yang sarat dengan makna keberlangsungan habitat laut. I Made Awan menggambarkan kerusakan lingkungan laut akibat penangkapan ikan secara ilegal. Ia memberinya judul ‘Stop Illegal Fishing’ tahun 2024.
“Masing-masing pelukis mewakili ciri khas dan kepribadian mereka,” kata Ketua Kelompok Kanti Molas I Wayan Wartayasa, Jumat, 8 November 2024.
Pameran tahun kedua ini, para pelukis tradisional mendeklarasikan buah cipta dengan capaian estetika spontanitas, dinamis kreatif, yang berangkat dari akar tradisi.
Kelompok Kanti Molas merupakan kumpulan dari pelukis yang berlatar belakang gaya tradisional Bali yang berada di daerah Ubud dengan karya seni lukis tradisional Bali.
Kanti Molas berdiri sejak 2020. Meski molas sendiri dalam bahasa Bali berarti lima belas, namun saat ini jumlah anggotanya ada 20 perupa.
Wayan Wartayasa mengatakan, dalam perjalanan sejak terbentuknya komunitas, banyak perupa lain yang tertarik untuk bergabung. Namun, nama Kanti Molas tetap dipertahankan meskipun jumlah anggotanya lebih dari lima belas orang.
“Lantas kita tambahkan dengan Kanti Molas +, plus nya itu bisa berapa saja nanti kalau ada yang mau bergabung lagi,” kata Wartayasa.
Pameran akan berlangsung hingga akhir tahun 2024 mulai 8 November hingga 31 Desember 2024. (Way)