KORANJURI.COM – Dinamika politik menjelang Pilpres 2024 kian panas. Masing masing tim pemenangan mulai mengatur berbagai cara dan strategi untuk memenangkan pasangan calon yang di usung koalisi partai politik.
Mereka tak hanya memainkan isu negatif milik paslon lain untuk mencari kelemahan dan membangun narasi guna menggaet suara rakyat. Akan tetapi juga berusaha menggaet suara milenial dan generasi muda sekarang yang memiliki kuota suara lebih dari 52%.
Berbagai tehnik dan cara yang di lakukan oleh tim pemenangan gabungan partai politik tersebut tentu tidak bisa berhasil jika hanya mengandalkan ikhtiar atau usaha manusia saja. Butuh proses spiritual panjang agar usaha yang di lakukan tim pemenangan dapat berhasil dengan lancar.
Hal tersebut disampaikan oleh Aryo Jati, tokoh spiritual yang juga ahli metafisik asal Jogja saat menyorot perkembangan politik Pilpres yang saat ini kian panas.
Strategi politik, kata Aryo Jati, bagian dari ikhtiar yang harus dilakukan dalam kancah perpolitikan. Ilmu tersebut tak hanya dapat dipelajari melalui pendidikan formal di dalam perguruan tinggi, akan tetapi juga dapat dibaca dalam sejarah perpolitikan Nusantara.
“Sebab politik bagian dari kehidupan manusia yang lahir karena akal budi manusia,” ujar Aryo.
Setiap kali memasuki musim kampanya Pilpres, masyarakat Indonesia kerap terbawa arus militansi ideologi. Sehingga sering terlupa, jika pesta demokrasi hanyalah tradisi lima tahunan milik bangsa yang harus dirayakan dengan gembira.
Oleh karena itu, tradisi konstitusi tersebut harus kita rayakan dengan baik, melalui ide dan gagasan yang baik. Sehingga masyarakat mengenal misi dan visi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang maju dalam kompetisi perebutan pimpinan nasional.
Seperti halnya Pilpres tahun 2024 ini, ketiga paslon memiliki kelebihan masing masing pada misi dan visi yang diusungnya. Jika dilihat dari berbagai strategi yang dimainkan oleh masing masing tim pemenangan, perebutan suara dipusatkan di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Ketiga daerah ini memiliki basis suara yang sangat tinggi untuk masing masing paslon. Sehingga para paslon berusaha merebut satu daerah untuk memenangkan suaranya.
Dikarenakan ketiga paslon belum ada yang bisa menembus angka 50% lebih, dari hasil poling lembaga survei. Sehingga masih butuh jalan panjang untuk memenangkan satu putaran saja.
Analisa tersebut sejalan dengan pandangan mata spiritual Aryo Jati yang memprediksi Pilpres akan berlangsung dua putaran.
Apa yang disampaikan oleh Aryo Jati tak lepas dari berbagai petunjuk yang pernah ia peroleh saat menjalani laku spritual di berbagai tempat keramat seperti, di Pantai Selatan dan makam raja-raja.
Aryo berharap, semua petunjuk adalah pralambang yang disampaikan melalui tanda-tanda alam agar kita senantiasa eling lan waspada. Selalu mengingat kebesaran Tuhan Sang Maha Kuasa agar senantiasa mensyukuri nikmat dan anugerah yang diberikan.
“Karena hanya dengan mensyukuri nikmat tersebut, kita dimudahkan segalanya,” kata Aryo Jati. (djk)