KORANJURI.COM – Terkait dengan proyek-proyek strategis yang ada di Bali, Gubernur Bali Wayan Koster tak segan turun ke lapangan memantau perkembangan pekerjaan. Gubernur juga selalu mengingatkan kepada kontraktor agar bekerja dengan baik, penuh tanggung jawab, memenuhi komitmen sesuai kontrak.
“Pelabuhan ini akan menjadi salah satu pembangunan monumental penanda Bali era baru, sejarah baru di Bali, khususnya di Kota Denpasar,” kata Koster di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, Rabu (8/9/2021).
Koster mengatakan, proyek senilai Rp 376 milyar itu, kata Koster, akan menjadi bangunan monumental penanda Bali era baru, sejarah baru di Bali, khususnya di Kota Denpasar.
Dalam pemantauan itu, Gubernur didampingi Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara. Wayan Koster langsung memberikan warning kepada pelaksana proyek PT Hutama Karya agar bekerja tepat waktu dan tanggungjawab. Koster memasfikan, setiap bulan dirinya akan melakukan peninjauan secara rutin.
“Tadi saya sudah cek, progres pengerjaan sudah mencapai tujuh persen lebih dari target empat persen,” ujarnya.
Dermaga penyeberangan yang didesain oleh arsitek asal Bali Popo Danes itu, dibangun untuk melayani penyeberangan ke Nusa Penida, Ceningan, dan Lembongan.
“Baik untuk berwisata atau melakukan persembahyangan,” jelas Gubernur.
“Suatu pembangunan prinsipnya tidak boleh menggusur atau mematikan sumber kehidupannya masyarakat lokal,” tambahnya.
Selain itu, Wayan Koster juga mengingatkan agar tempat suci yang ada terjaga dengan baik. Sehingga, pembangunan itu harus memberikan ruang akses untuk kegiatan budaya keagamaan seperti melasti bagi masyarakat yang ada di Sanur.
Pemanfaatan potensi sumber daya lokal, selalu tak luput dari pemikiran Gubernur. Dalam setiap pembangunan fisik, Koster selalu meminta kepada pelaksana agar menggandeng kontraktor lokal atau SDM di sekitar lokasi proyek.
Sementara, Walikota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan, pelabuhan Sanur tidak hanya dimanfaatkan masyarakat Denpasar saja. Melainkan seluruh masyarakat Bali yang akan menyeberang ke Nusa Penida.
“Dengan adanya pelabuhan ini memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan di Kota Denpasar. Yang terpenting, masalah nelayan sudah diakomodir, termasuk tempat kegiatan adat juga sudah difasilitasi,” kata Jaya Negara. (Way)