KORANJURI.COM – Satu lagi destinasi wisata dihadirkan di Bantul. Hal ini ditandai dengan diresmikannya Desa Wisata Pucung Rejo oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul.
Kepala Seksi Kemitraan Usaha Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Chatarina Issri Putranti Hendrajanti mengatakan saat ini ada 36 Desa Wisata di Bantul. Seperti desa Wisata budaya, kuliner dan utamanya desa wisata yang menawarkan panorama alam.
Dengan dibukanya desa wisata Pucung Rejo dapat melengkapi desa wisata-desa wisata yang lebih dulu berdiri. Chatarina mengharapkan semua desa wisata dapat bersinergi untuk memberikan suguhan yang terbaik bagi wisatawan.
“Ke depan antar desa wisata diharapkan dapat bekerja sama atau membuat paket wisata bersama. Untuk wisata alam, kerajinan dan budaya bisa di Pucung Rejo dan kuliner bisa di desa wisata Santan,” ujar Chatarina.
Sebagai Desa Wisata yang masih baru, Pucung Rejo tak hanya menawarkan keindahan panorama alam. Namun juga akan memanjakan wisatawan melalui berbagai suguhan yang tidak kalah menarik dengan destinasi yang sudah ada.
Di sini, pengunjung dapat menikmati wisata seni budaya,kuliner maupun wisata kerajinan, tatah sungging juga pembuatan wayang, baik wayang kulit serta wayang kayu hingga wisata sejarah.
Desa Pucung juga punya sejarah tersendiri sebagai markas pejuang melawan Belanda. Jendral Soeharto saat itu pernah tinggal di salah satu rumah milik warga yang bernama mbah Wongso.
Di samping wisata alam dan sejarah, pengunjung dapat menemukan aneka burung yang bisa dijadikan ‘klagenan’. Oleh karenanya dengan berwisata di Pucung Rejo, pengunjung benar-benar dapat merasakan kepuasan.
Menariknya lagi Pucung Rejo adalah keindahan alam perbukitan yang tepat untuk bertualang. Apalagi di saat musim hujan, perbukitan yang hijau terasa sejuk dengan terhias air terjun yang membelah perbukitan sehingga sangat cocok untuk bersantai bersama keluarga.
Lanjar