Tingkatkan Mutu Pendidikan, MKKS SMP Purworejo Adakan Workshop Penyusunan Modul Belajar

oleh
Suasana Workshop Penyusunan Modul Belajar SMP, yang diselenggarakan oleh MKKS SMP Kabupaten Purworejo, di Hotel Sanjaya Inn, dari 25 Mei hingga 30 Mei 2022 - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP Kabupaten Purworejo, mengadakan Workshop Penyusunan Modul Belajar SMP, yang dilaksanakan selama empat hari, dari 25 Mei hingga 30 Mei 2022 di Hotel Sanjaya Inn, Purworejo.

Menghadirkan narasumber Dosen Pendidikan FMIPA UNY Endah Retnowati, PH.D, serta H. Amiroh Ambarwati, S.Pd, M.A. Widyaismara Balai Diklat Semarang, workshop dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, S.Sos.

Menurut Ketua MKKS SMP Kabupaten Purworejo Dr Nikmatur Rohmah, M.Pd, kegiatan workshop diikuti oleh 100 peserta, terdiri dari Koordinator mata pelajaran, Ketua MGMP dari 12 mapel, guru yang terpilih oleh koordinator dan MGMP yang bersangkutan

“Kegiatan yang luar biasa sekali dan baru kali ini bisa dilaksanakan. Motivasi dari MKKS, untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Purworejo khususnya untuk tingkat SMP. Karena dibanding kabupaten lain, Purworejo masih ketinggalan,” jelas Nikmah, panggilan akrab Nikmatur Rohmah, di sela kegiatan.

Menurut Nikmah, peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran diawali dari yang mendasar, paling mudah dan simpel yaitu tentang pembuatan modul. Karena modul ini satu-satunya alat dimana nanti guru bisa sebagai alat pembelajaran ke siswa dan siswanya bisa mengetahui.

Modul ini, kata Nikmah, diawal pertama, kemudian bagaimana mekanismenya, siapa yang harus dibidik supaya misi tersampaikan

“Target kita nanti sudah menjadi produk ketika selesai mengikuti pelatihan, kemudian kita pakai di seluruh Kabupaten Purworejo. Jadi legal formal dan prosedurnya jelas, konten isinya juga jelas,” ungkap Nikmah.

Karena, jelas Nikmah, sumber ilmu itu dari buku dan pengetahuan. Kalau buku ini dibuat oleh orang-orang yang kompetensinya jelas, dirinya yakin berapa persen akan tercover dan tidak liar.

“Setelah modul jadi, kita akan mengadakan kegiatan untuk peningkatan pengetahuan guru. Kita angkat dari buku, pengetahuannya juga masuk,” pungkas Nikmah. (Jon)

KORANJURI.com di Google News