KORANJURI.COM – STIKOM Bali akan segera beralih status dari Sekolah Tinggi ke Institut. Peningkatan status itu tinggal menunggu penetapan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti RI.
Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan mengatakan, seharusnya keputusan penetapan itu diberikan berbarengan dengan Wisuda XXIV STIKOM Bali pada Sabtu, 27 April 2019.
“Seharusnya hari ini (penetapan Institut) diberikan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti. Mungkin dalam minggu-minggu ini sudah selesai,” jelas Dadang Hermawan di Nusa Dua, Sabtu, 27 April 2019.
Dengan peningkatan status yang segera akan diterima STIKOM Bali, secara otomatis akan berubah nomenklatur menjadi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali.
Menanggapi hal itu, Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Prof dr Ali Ghufron Mukti, M.Sc. Ph.D berjanji akan segera mengeceknya dan medorong supaya cepat keluar. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala LLDikti Wilayah VIII Bali Nusra Prof I Nengah Dasi Astawa.
Pihaknya berharap dalam waktu dua bulan ini penetapan secara resmi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali sudah keluar.
Sementara, Wisuda XXIV STIKOM Bali melepas 333 orang Sarjana dari dua Prodi yakni, Sistem Komputer dan Sistem Informasi. Ditambah program D3 Management Informatika.
Saat ini, jumlah alumni yang tercatat mencapai 4.000 orang yang tersebar di dalam maupun luar negeri seperti di negara Jerman, Amerika, Korea, Malaysia maupun Australia.
Beberapa mahasiswa berprestasi yang turut dalam wisuda ke-24 yakni, Gusti Made Surya Dwipayana dan dan Wayan Dharmana. Gusti Made Surya Dwipayana sebelumnya menjadi tamu undangan di kantor LINE di Tokyo, Jepang.
Sedangkan Wayan Dharmana sempat diundang oleh kantor pusat Erricson di Swedia. Selain itu, alumni yang juga memiliki prestasi internasional yakni Kadek Yushida dan tim sebagai pengelola jarvis.com yang sempat diundang ke kantor pusat Google di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. (Way)
