Tiga Pura di Bali yang Ramai Dikunjungi Saat Hari Raya Kuningan

oleh
Pura Sakenan di Pulau Serangan, Denpasar - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sejumlah pura dan tempat suci di Bali selalu dipadati umat Hindu di Bali saat hari Hari Raya. Hal itu juga dilakukan warga saat Hari Raya Kuningan. Tempat suci yang dikunjungi yakni Pura. Warga datang dengan membawa bebanten dan memanjatkan doa.

Berikut tiga tempat suci di Bali yang ramai dikunjungi pemedek (umat Hindu) saat Hari Raya Kuningan.

Pura Sakenan, Denpasar

Bertepatan dengan Hari Raya Kuningan 2023, ribuan warga memadati Pura Sakenan, di Pulau Serangan, Denpasar. Pura Sakenan ini merupakan tempat warga sekitar pulau Serangan memohon berkah kesejahteraan hidup kepada Tuhan.

Hari Raya Kuningan diperingati 10 hari setelah Galungan. Sehingga Hari Raya Kuningan menjadi rangkaian dengan Galungan. Maknanya yakni, kemenangan dharma atas adharma.

Pura Sakenan merupakan pura Kahyangan Jagat yang dibangun oleh Mpu Kuturan (Rajakretha). Dalam sejarahnya, pura ini dibangun sebagai perwujudan rasa syukur karena keindahan pulau Serangan.

Melalui hari raya Kuningan ini, warga dari seluruh Denpasar bahkan luar kota Denpasar, menyempatkan diri singgah di Pura Sakenan untuk melakukan persembahyangan.

Serangan adalah sebuah pulau kecil di dekat ‘kaki’ Pulau Bali yang terletak 500 meter di sebelah selatan Kota Denpasar, Bali. Pulau berbatas laut ini memiliki panjang maksium 2,9 km dan lebar 1 km dan secara administratif termasuk wilayah Kota Denpasar, Bali.

Pura Ulun Danu Batur

Penjor dalam Upacara Keagamaan Umat Hindu di Pura Ulun Danu Batur - Foto: Humas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali
Penjor dalam Upacara Keagamaan Umat Hindu di Pura Ulun Danu Batur – Foto: Humas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali

Berlokasi di Kintamani, Bali, Pura Ulun Danu Batur, punya kelenteng di dalamnya. Sebuah keunikan yang melahirkan kerukunan antar umat beragama.

Pura Ulun Danu Batur di Desa Kalanganyar, Kintamani, Bali, menjadi salah satu pura tersakral di Bali setelah Besakih. Pura yang terletak di Jalan Raya Denpasar-Singaraja ini menjadi tempat beribadah umat Hindu sekaligus Tionghoa.

Kelenteng di dalam Pura Ulun Danu, Batur, justru tak terlalu ramai waktu Imlek. Kelenteng ini justru dibanjiri warga Tionghoa saat hari raya agama Hindu yakni Galungan dan Kuningan, juga beberapa upacara adat di wilayah tersebut.

Ini karena salah satu dari total 285 pura dan paviliun di dalamnya dijadikan kelenteng. Pura mungil itu dipenuhi ornamen khas Tionghoa. Ukiran naga, kaligrafi China, dan warna merah-emas mendominasi bangunan. Ornamen-ornamen itu bersanding harmonis dengan sesajen khas Bali di bagian tengahnya.

Pura Besakih

Pura Besakih dengan latarbelakang Gunung Agung - foto: Koranjuri.com
Pura Besakih dengan latarbelakang Gunung Agung – foto: Koranjuri.com

Pura Besakih yang berlokasi di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali disebut juga dengan Pura Ibu. Sekaligus, menjadi pura dengan tingkatan tertinggi di Nusantara.

Maka tak heran, kalau umat Hindu, khususnya yang tinggal di Bali, selalu menyempatkan untuk bersembahyang di Pura Besakih saat hari raya.

Saat ini kawasan Pura Besakih dalam tahap penataan. Pembangunan diharapkan akan mengatasi persoalan saat upacara peribadatan atau pada masa puncak kedatangan wisatawan.

Penataan Kawasan Pura Agung Besakih ditargetkan tuntas akhir Januari atau paling lambat awal Februari 2023. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News