KORANJURI.COM – Untuk memantapkan kesiapan pengamanan saat Pemilu 2019 di Kebumen, Polres Kebumen simulasikan Sispam Kota, atau penanganan unjuk rasa akibat ketidakpuasan terhadap hasil Pemilu 2019, Sabtu (22/9) siang.
Disimulasikan, ratusan polisi dari Polres Kebumen terlibat bentrok dengan peserta unjuk rasa, yang merupakan pendukung salah satu capres. Kejadian ini, dibuat semirip mungkin dengan peristiwa aslinya.
Dijelaskan Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar, didampingi Muspida, perwakilan Parpol, KPU Kebumen, dan Bawaslu, bahwa dengan kesiapan anggota, maka penanganan masalah pemilu dalam eskalasi tertentu nantinya dapat ditangani sesuai dengan standar operasional.
“Kita berharap ini hanya simulasi saja. Untuk Pemilu besok berjalan dengan kondusif seperti harapan seluruh warga masyarakat Indonesia,” jelas Arief Bahtiar.
Adapun yang disimulasikan mulai dari penanganan konflik di TPS, penanganan unjuk rasa di gedung KPU, hingga upaya represif terhadap oknum yang akan mengacaukan jalannya rangkaian Pemilu 2019.
Dalam simulasi Sispam kota itu, Polres Kebumen melibatkan dari TNI dan unsur Pemerintah di Kebumen untuk memerankan perannya masing-masing sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
Saat ini lanjut Arief Bahtiar, Polres Kebumen telah menugaskan 2/3 kekuatan Polres Kebumen atau sekitar 500 Personel untuk mengamankan jalannya rangkaian kegiatan Pemilu hingga Oktober 2019 mendatang.
Simulasi yang digelar di depan Gedung Setda Kabupaten Kebumen atau di jalan Veteran itu, cukup menyita perhatian publik.
Banyak masyarakat yang ada di alun-alun (sekitar lokasi) ikut menyaksikan tahap demi tahap yang disimulasikan oleh Polres Kebumen. (Jon)