KORANJURI.COM – Berdasarkan Rapat Koordinasi Penanganan Dampak Erupsi Gunung Agung, operasi penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup sementara mulai pukul 03.00 Wita pada Jumat (29/6/2018) hingga pukul 19.00 Wita.
Untuk selanjutnya akan dilakukan evaluasi pada pukul 12.00 Wita. General Manager Angkasa Pura, Yanus Prayogi melalui pengumuman resmi menyatakan, sehubungan dengan hal itu, semua operasional penerbangan baik datang maupun berangkat, dari bandara Ngurah Rai dibatalkan sampai menunggu penerbangan berikutnya.
“Kegiatan operasional kebandarudaraan dihentikan sementara sampai menunggu evaluasi berikutnya,” jelas Yanus Prayogi, Jumat, 29 Juni 2018.
Untuk pesawat yang cancel, baik untuk keberangkatan dan kedatangan sebanyak 48 flight dengan penumpang 8.334 orang.
Jumlah penerbangan internasional sebanyak 38 flight dengan penumpang 6.611 orang dan penerbangan domestik 10 flight dengan penumpang 1.723 orang.
Maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan adalah Air Asia, Jet Star, Qantas, dan Virgin.
Sementara, hasil pantauan visual di Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG di Rendang, hingga Jumat (29/6/2018) pukul 06.00 WITA, Gunung Agung masih mengeluarkan abu vulkanik. Dari kawah menyala api berwarna kemerahan dengan intensitas stabil dan tinggi kolom abu mencapai 2.500 meter.
Status Gunung masih tetap Siaga (Level 3) dan belum ada kenaikan status.
Hujan abu terjadi di beberapa daerah di barat dan barat daya Gunung Agung. Wilayah yang terpapar abu sementara terjadi di wilayah Purage, Pempatan Rendang, Keladian, Besakih, Banjar Beluhu dan Desa Suter.
BNPB menyatakan, radius berbahaya tetap di dalam radius 4 km dari puncak kawah. Masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Agung melakukan evakuasi mandiri. Sebanyak 309 jiwa masyarakat mengungsi yang berada di 3 titik pengungsi yaitu di Dusun Tegeh Desa Amerta Bhuana, Banjar Dinas Galih Desa Jungutan dan Banjar Desa Untalan Desa Jungutan di Kabupaten Karangasem.
“Masyarakat dihimbau tetap tenang. BNPB terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, PVMBG, BMKG, BPBD, Pemda Bali, dan lainnya,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. (*)