KORANJURI.COM – Cage free eggs chickens menjadi istilah baru dalam produksi telur ayam. Metode itu dilakukan dengan membiarkan ayam bertelur tanpa dikandangkan.
Produksi telur melalui metode ayam bebas kandang dipercaya menghasilkan kualitas telur yang baik.
Perubahan tren permintaan pasokan telur ayam bebas kandang saat ini mulai merambah hotel-hotel berbintang di Bali. Permintaan pasokannya bisa tembus 25 ribu butir per hari per hotel.
Kepala Bali-Kerthi Development Fund (BDF) Trisno Nugroho mengatakan, dengan pangsa pasar yang masih terbuka lebar, peluang itu dapat dimanfaatkan oleh para peternak ayam di Bali.
“Telur ayam bebas kandang ini kaya akan kandungan omega dan harganya beda dengan telur biasa,” kata Trisno Nugroho, Rabu, 31 Juli 2024.
Pihaknya mendorong Bank Indonesia dan Bank Pembangunan Darah Bali memberikan pendampingan UMKM binaannya, terutama yang bergerak dalam produksi telur ayam.
“Sebenarnya tak terlalu sulit untuk memproduksinya, yang punya tanah 5-6 are tinggal dibuka saja. Untuk produksi secara masif pun saya rasa wilayah Bali lahannya masih ada,” ujar Trisno.
Tidak seperti ayam baterai, ayam yang tidak dikurung lebih leluasa bertelur di sarang luar kandang. Perilaku alami ini mempengaruhi produksi telur ayam.
“Telur kaya omega ini sudah cukup populer di Manila, Filipina dan Jepang. Saya juga baru dengar, proses alami ini sangat berbeda dengan produksi telur ayam baterai yang dikurung dalam kelompok besar,” jelasnya.
Sementara, Area Vice President Indonesia & Malaysia Marriot International Ramesh Jackson mengatakan, pemanfaatan produk lokal Bali itu akan memberikan manfaat besar peningkatan perekonomian masyarakat lokal.
“Kolaborasi sektor industri perhotelan dan sektor-sektor ekonomi lokal akan memberikan manfaat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata Ramesh. (Way)