KORANJURI.COM – Pembangunan Revitalisasi Makam Cokronegoro dan Kyai Zarkasi di Desa Bulus, Gebang, Purworejo telah selesai. Hal itu ditandai dengan acara tasyakuran, Selasa (05/01/2021), di komplek pemakaman setempat.
Acara tasyakuran dihadiri oleh Bupati Purworejo Agus Bastian, Kepala Balai Prasarana Permukiman (BPPW) Wilayah Jawa Tengah, Cakra Nagara, Ketua DPRD Dion Agassi Setiabudi, Kepala PUPR Suranto, Kabag Humas dan Protokol Rita Purnama, Sujadi, dari Komisi V DPR RI yang hadir secara virtual, Gus Hakim, pengasuh Ponpes Nuril Anwar, Maron, serta segenap tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Cakra Nagara menyampaikan, pembangunan revitalisasi makam Cokronegoro dan Kyai Zarkasi ini dibiayai dari dana APBN Kementerian PUPR melalui BPPW Jawa Tengah.
“Pelaksanaan pembangunan dilakukan di tahun anggaran 2020 oleh CV. Cakra Utama dengan waktu pelaksanaan 120 hari. Nilai anggarannya mencapai Rp 2,2 milyar, dan selesai 25 Nopember 2020,” jelas Cakra Nagara.
Sebenarnya, ujar Cakra Nagara, cukup banyak yang sudah dilakukan pihaknya, terkait dengan renovasi. Yakni, pembangunan jalan aspal sepanjang 47,29, pekerjaan paving dengan luas 125,5 m, area parkir depan, jalan beton sepanjang 93 meter.
Pekerjaan jalan paving 112 m, area parkir belakang, pekerjaan jalan beton 78 meter, pekerjaan jalan, lampu, gapura dan pedestrian, pekerjaan lampu penerangan jalan, pembangunan kantor pengelola, kemudian pekerjaan tanaman, elektrikal dan plumbing.
Untuk pekerjaan-pekerjaan lainnya, kata Cakra Nagara, nanti akan dikoordinaskan dengan Dinas PUPR Purworejo, untuk mengidentifikasi lagi bagian-bagian yang masih perlu kita dukung.
“Tujuan secara globalnya, pemerintah sedang mendukung wisata religi. Bagaimana masyarakat mendapatkan ketenangan batin, sehingga ada sisi kepuasan dari sisi spiritual buat masyarakat,” kata Cakra Negara.
Bupati Purworejo berharap, revitalisasi tidak hanya dilakukan pada Makam Cokronegoro dan Kyai Zarkasi saja, tapi juga tempat-tempat lain di Purworejo yang sekiranya memang perlu untuk direvitalisasi dan dikembangkan, agar wisata religi bisa berkembang.
Dalam tasyakuran tersebut, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Cakra Nagara, yang diberikan kepada Bupati Purworejo, dan selanjutnya diserahkan ke Damam Huri, selaku Kepala Desa Bulus. (Jon)