Tarian Karya Mahasiswa IKIP PGRI Bali Pukau Penonton di Peringatan Hari Guru

    


Rektor IKIP PGRI Bali Dr. I Made Suarta, SH., M.Hum

KORANJURI.COM – Sebuah pementasan tari yang dibawakan oleh mahasiswa IKIP PGRI Bali memukau audience yang hadir pada HUT PGRI Ke-73 dan Hari Guru Ke-24 yang berlangsung di Art Center, Senin (26/11/2018). Tarian itu merupakan kreasi yang digubah oleh gabungan mahasiswa IKIP PGRI Bali.

Tarian yang dibawakan oleh hampir 100 orang itu diberikan nama ‘Asihin Bumi’ atau bentuk rasa sayang terhadap bumi. Selain estetika yang ditampilkan dari gerakan dan keluwesan penari, tarian itu sekaligus membawa pesan agar setiap individu sadar akan lingkungan dan bumi.

“Pesan yang diangkat dalam tarian itu adalah bagaimana kita menyayangi bumi. Disitu mengandung filosofi Tri Hita Karana, sekaligus kampanye tentang lingkungan,” jelas Rektor IKIP PGRI Bali Dr. I Made Suarta, SH., M.Hum.

Tema tentang lingkungan dalam sebuah seni tari, menurut Made Suarta, saat ini cukup relevan dengan kondisi yang ada sekarang. Bumi atau lingkungan semakin membutuhkan perhatian agar terjaga kelestariannya. Ledakan populasi jumlah penduduk dengan tingkat kesadaran yang berbeda, menurut Made Suarta, perlu diimbangi dengan edukasi.

Tarian yang berjudul 'Asihin Bumi' yang dibawakan UKM Seni Gabungan IKIP PGRI Bali Bali pada HUT pada HUT PGRI Ke-73 dan Hari Guru Ke-24 di Art Center Denpasar - foto: Koranjuri.com

Tarian yang berjudul ‘Asihin Bumi’ yang dibawakan UKM Seni Gabungan IKIP PGRI Bali Bali pada HUT pada HUT PGRI Ke-73 dan Hari Guru Ke-24 di Art Center Denpasar – foto: Koranjuri.com

Seni menjadi salah satu cara yang paling tepat untuk memberikan pemahaman terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

“Disitu tadi terlihat gambaran-gambaran bagaimana kita memperlakukan bumi seperti, prosesi upakara maupun membersihkan lingkungan yang ditampilkan dalam simbol gerakan-gerakan tarian,” ujar Made Suarta.

Tarian yang dibawakan UKM Seni Gabungan IKIP PGRI Bali itu pun, mendapatkan aplaus besar dari audience yang berada di gedung Ksirarnawa, Taman Budaya (Art Center) Denpasar. Made Suarta juga memberikan apresiasi untuk mahasiswanya yang berhasil menampilkan karya spektakuler untuk waktu yang teramat singkat dalam menggubah sebuah karya seni.

“Dibutuhkan kerjasama yang luar biasa untuk bisa mewujudkan ide kreatif tarian itu. Saya sangat mengapresiasi kerja keras mahasiswa,” ujar Made Suarta yang juga merupakan seniman tari yang ada di Bali. (Way)