Tak Ada Orang Sukses Tanpa Sentuhan Guru

oleh
Pemberian bunga dari siswa SMP N 10 kepada para guru, sebagai tanda bakti murid pada guru - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Memperingati Hari Guru Nasional, 25 November 2016, SMP N 10 Purworejo mengadakan upacara peringatan di halaman sekolah setempat. Upacara berlangsung penuh hikmat, dengan inspektur upacara, Sutarto, Spd, Kepala Sekolah SMP N 10 Purworejo.

Ada yang beda dalam upacara kali ini, karena semua petugas upacara, dilakukan oleh guru, dari pemimpin pasukan, pembaca acara, hingga dirigen, dan paduan suara.

Dalam sambutannya, Sutarto, yang membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof, Dr, Muhajir Effendy, MAP mengatakan, bahwa guru memiliki peran yang sangat penting.

Sebab di tangan para guru, pamong dan tenaga pendidikan, masa depan bangsa menjadi taruhan. Melalui anak-anak peserta didik di sekolah, sanggar-sanggar belajar, guru akan menentukan masa depan bangsa.

Sutarto, S.Pd., Kepala SMPN 10 Purworejo - foto: Sujono/Koranjuri.com
Sutarto, S.Pd., Kepala SMPN 10 Purworejo – foto: Sujono/Koranjuri.com

“Tidak ada sosok sukses yang tidak melewati sentuhan seorang guru. Kita bisa berdiri tegak saat ini, juga karena ditempa guru,” kata Sutarto.

Upacara yang dimulai tepat pukul 7 WIB itu, diakhiri dengan pemberian  bunga dari para siswa kepada semua guru. Pemberian bunga tersebut, dimaksudkan sebagai tanda bakti seorang murid pada guru. Suasana haru, mewarnai peristiwa ini.

Saat ini, kata Sutarto yang ditemui usai upacara, SMP N 10 Purworejo memiliki 41 tenaga pengajar, dengan jumlah siswa mencapai 752 orang, yang terbagi menjadi 24 kelas. Dari tenaga pengajar yang ada, 5 diantaranya merupakan GTT (guru tidak tetap).

Sutarto sendiri merasa prihatin dengan nasib GTT ini, karena gaji yang diterima jauh dibawah UMR. Padahal dari tugas dan kewajibannya sama.

Pihak sekolah sendiri juga tak bisa berbuat banyak, mengingat, anggaran untuk gaji GTT ini sudah ada ketentuannya, yakni 15℅ dari dana BOS yang diterima sekolah. Selain GTT, gaji PTT juga masuk anggaran ini.

“Kita berharap, pemerintah bisa membantu nasib GTT ini, agar lebih sejahterah,” ujar Sutarto.

Dengan momentum Hari Guru Nasional ini, Sutarto juga berharap, bisa terwujudnya guru profesionalisme, sejahterah dan terlindungi.

“Peningkatan profesionalisme ini, bisa dicapai dengan mengikuti diklat, workshop, seminar, belajar mandiri, juga pelatihan lainnya,” pungkas Sutarto.
 
 
Jon

KORANJURI.com di Google News