KORANJURI.COM – Pekerjaan penataan TPA Suwung di tahun pertama mentargetkan sisi barat sudah rampung pada September nanti. Target itu harus tercapai sebelum pelaksanaan International Monetery Fund-World Bank (IMF-WB) di Nusa Dua pada Oktober 2018 mendatang.
Kepala Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Satker PSPLP) Ida Bagus Lanang aja Suardana mengatakan, progres terus berjalan sampai akhir tahun jamak Oktober 2019.
Pekerjaan penataan TPA Suwung mencakup 32,4 hektar lahan yang akan dioptimalkan sebagai tempat pembuangan akhir sekaligus penghijauan.
22,4 hektar bakal ditata sebagai kawasan wisata kota dengan dibangun lintasan jogging track dan penghijauan. Sedangkan 5 hektar akan difungsikan sebagai sanitary landfield. 5 hektar sisanya merupakan lahan kosong yang disiapkan untuk pengembangan metode Waste to Energy (WtE).
“Kontrak disini menggunakan lumpsum. Hanya pekerjaan terpasang saja yang dibayarkan kepada pelaksana proyek,” jelas Lanang Suardana, Rabu, 23 Mei 2018.
Dengan demikian, kontrak yang ada mengharuskan pelaksana proyek mengejar target penyelesaian. IB Lanang Suardana menjelaskan, sampai saat ini pihaknya telah membayarkan 8 persen dari nilai kontrak sebesar Rp 250 milyar.
“Itu dihitung untuk pekerjaan yang sudah terpasang dan pembayarannya 8 persen. Tapi jika dihitung semuanya termasuk pekerjaan yang belum selesai, capaiannya sudah 20 persen,” jelasnya.
Secara teknis, proyek penataan revitalisasi TPA Suwung menggunakan design and built. Lanang Suardana menjelaskan, pekerjaan proyek didesain sendiri oleh pemenang tender, termasuk penyiapan material dalam pekerjaan tersebut.
“Lumpsum memang dibutuhkan modal yang kuat dari pemenang tender. Itu bedanya dengan kontrak unit prize, ketika material tersedia dan dicek sesuai spek, pembayaran langsung 70 persen,” ujarnya demikian. (Way)