KORANJURI.COM – Selama dua hari, dari Selasa (21/06/2022) hingga Rabu (22/06)2022), SMK PN-PN2 Purworejo menggelar Workshop Penguatan Ekosistem GSM (Gerakan Sekolah Menyenangkan).
Kegiatan yang dimulai dari pukul 08.00-15.00 WIB itu, menghadirkan narasumber Mohamad Kurniawan, S.T sebagai kordinator GSM SMK, dan dilakukan untuk menyongsong pemberlakuan Kurikulum Merdeka.
Workshop dibuka Pembina Yayasan Pembaharuan Drs. Arie Edy Prasetyo, M.B.A. Pada hari pertama, workshop diikuti oleh semua guru, karyawan dan jajaran pengurus Yayasan Pembaharuan. Pada hari kedua, dikhususkan bagi guru SMK PN/PN 2 Purworejo. Pelaksanaan workshop, dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Dijelaskan oleh Mohamad Kurniawan, Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) merupakan gerakan perubahan dari akar rumput yang melibatkan guru dan masyarakat untuk melakukan transformasi terhadap sekolah agar menjadi tempat yang dirindu siswa, sehingga siswa leluasa dalam mengembangkan bakat, passion, penalaran dan talenta terbaik mereka.
Gerakan ini mempromosikan dan membangun kesadaran kepala sekolah guru-guru dan pemangku kebijakan pendidikan untuk membangun sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu pengetahuan, dan bekal keterampilan hidup agar anak-anak berjiwa mandiri, agile dan adaptif dalam menghadapi perubahan.
“Ada tiga aspek dasar keterampilan manusia era digital yang dicoba dibangun melalui program GSM ini, pola pikir terbuka, kompetensi abad 21 berupa berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif dalam menemukan cara mengatasi masalah, serta karakter moral dan etos kerja,” ungkap Mohamad Kurniawan.
Dia mengajak kepada para guru, dalam rangka menciptakan sekolah sebagai ekosistem yang menyenangkan, guru dituntut lebih kreatif, mampu menjadi fasilitator, coach dan motivator bagi peserta didik dalam menggali potensinya, baik yang terpendam maupun yang sudah terlihat.
Di hari kedua, guru mengikuti kegiatan bermain game sebagai bentuk metode belajar menyenangkan. Guru dibagi kedalam 8 kelompok. Mereka diajarkan bagaimana bekerjasama, saling membantu, serta memecahkan beberapa teka-teki yang di berikan, agar guru-guru semakin dekat antar satu sama lain.
Di akhir sesi, guru diminta membuat penugasan yakni Projek Based Learning bagi peserta didik dikaitkan dengan Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Guru diminta membuat Mind Maps materi dan mempresentasikannya dalam bentuk video.
Untuk lebih memotivasi peserta, dihadirkan pula Kepala SMK 1 Tembarak Temanggung, Fahmi, S.TP, M.Pd yang telah berhasil menciptakan ekosistem menyenangkan di sekolahnya.
“Dampaknya akan berimbas dalam PPDB. Indikator keberhasilan untuk program baru ini dibuat sederhana dulu yaitu ditandai dengan guru menyapa siswa dengan senyum. Itu menandakan telah terjadi hal yang menyenangkan di sekolah, begitu pula siswa. Ruang kelas dicat warna warni sesuai keinginan siswa, tidak ada bullying, kekerasan kepada anak serta menjalin kerja sama dengan lingkungan sekolah,” jelas Fahmi panjang lebar.
Sugiri, S.Pd, M.Pd selaku kepala SMK Pembaharuan mengharapkan, dengan kegiatan ini guru dapat mempraktekkan prinsip-prinsip sekolah menyenangkan dengan memberikan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan memerdekakan bagi murid-murid nya, dengan cara dan metode yang sesuai .
Rakhmi Widayati, S.Sos Kepala SMK PN2 Purworejo memberikan apresiasi kepada para guru yang dengan semangat tinggi telah mengikuti kegiatan workshop.
“Dengan kegiatan ini diharapkan akan menginspirasi guru menjadi lebih kolaboratif, inklusif, dan menarik guna mendorong kemampuan diri siswa sehingga mampu menciptakan suasana belajar menyenangkan yang memberi ruang tumbuhnya keunikan potensi setiap anak,” pungkas Rahmi. (Jon)