KORANJURI.COM – Gede Ngurah Ambara Putra sosok yang akan meramaikan bursa Pilwalkot Denpasar memaparkan konsep 5 P sebagai dasar yang membentuk budaya di Kota Denpasar.
Konsep 5 P itu yakni, Pura, Purana, Puruhita, Para dan Puri. Calon Walikota Denpasar yang berpasangan dengan Made Bagus Kertanegara ini menjelaskan, dalam konteks kekininian adalah menjaga budaya agar tetap lestari.
“Bukan hanya konteks menjaga situs dan ritus yang ada, tapi juga etika maupun budi pekerti dalam membangun budaya sosial untuk Kota Denpasar yang lebih maju,” kata Ngurah Ambara Putra di Denpasar, Minggu (20/9/2020).
Kota Denpasar juga harus punya daya saing dengan tetap berbasis budaya. Konsep smart city yang telah berjalan menurutnya, tetap akan dipertahankan. Namun, kata Ngurah Ambara, konsep smart city akan dikembangkan lagi ke bidang yang lebih luas.
Sebab, menurut calon yang diusung Golkar-Nasdem-Demokrat ini, digitalisasi yang terintegrasi turut memberikan kontribusi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam pelayanan birokrasi, digitalisasi memberikan transparansi terhadap kinerja pemerintah.
“Seperti kita ketahui, Denpasar ini, PAD-nya sangat tergantung dari jasa. Artinya, yang akan kita bangun nanti salah satunya sumber daya manusia untuk mendukung peningkatan jasa,” ujarnya.
Membangun sumber daya manusia terkait erat dengan dukungan terhadap pendidikan warganya. Kedepan konsep pendidikan yang disiapkan menurutnya, tidak ada boleh ada dikotomi antara sekolah swasta dan negeri.
“Kita perlu memikirkan pendidikan bagi anak-anak kita. Yang saya tahu, tamatan SD di kita mencapai 7.000 orang, sedangkan data tampung SMP hanya 3.000, sisanya harus kita pikirkan,” jelasnya.
Denpasar dengan segala kemajemukan yang ada membutuhkan birokrasi yang cepat.
“Asesmen sangat dibutuhkan. Secara transparan kita harus memiliki target pencapaian,” kata Ngurah Ambara Putra. (Way)