KORANJURI.COM – Bandara Bali Utara harus dibangun terintergrasi dengan infrastruktur jalan penghubung.
Calon gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, tahap pertama yang harus segera diselesaikan dalam pembangunan bandara di Bali Utara adalah konektivitas dari titik bandara ke seluruh wilayah di Bali.
Tahap pertama adalah pembangunan shortcut Singaraja-Mengwi yang sekarang sedang dalam proses pembangunan.
“Konektivitas menjadi hal yang sangat penting karena tanpa konektivitas maka bandara tidak akan berfungsi,” kata Koster, Minggu, 3 November 2024.
Menurut Koster, pembangunan bandara di Bali Utara sudah masuk dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Provinsi Bali. Dan, semua akan dilakukan sesuai tahapan yang sudah ada. Infrastruktur lalulintas ke titik bandara yang harus terlebih dahulu dibenahi.
“Sebab, percuma kalau membangun bandara namun akses ke lokasi bandara tidak dibangun,” ujarnya.
Menurutnya, bandara bisa saja selesai dibangun dalam waktu 5 tahun. Namun kalau akses jalan tidak ada, maka bandara tidak akan berfungsi dan bisa saja jadi mubazir.
“Seperti Bandara Kertajati yang sudah selesai tapi masih belum maksimal dan sepi,” ujar anggota DPR RI tiga periode tersebut.
Isu batalnya pembangunan bandara di Bali Utara selalu mencuat dan masuk dalam ranah politik. Dalam hal ini, Koster dibawah PDIP dituding jadi biang gagalnya pembangunan Bali Utara.
Ia mengatakan, Bali harus belajar dari contoh bandara di daerah lainnya yang sudah dibangun, namun tidak bisa difungsikan karena tidak didukung oleh berbagai infrastruktur lainnya.
Sementara, Bali ini adalah pusat pariwisata. Akses dari titik bandara ke berbagai pusat pariwisata harus terlebih dahulu dibenahi.
“Yang namanya pembangunan itu dari yang tidak ada menjadi ada. Shortcut Singaraja-Mengwi sebelumnya tidak ada sekarang ada,” kata Koster.
“Rencana katanya sudah dilakukan tapi tidak dieksekusi. Saya yang eksekusi. Tower Turyapada sebelumnya tidak ada sekarang ada. Pelabuhan segitiga Sanur, Nusa Lembongan, Nusa Penida, yang sebelumnya tidak ada sekarang menjadi ada. Itulah pembangunan,” jelasnya. (*)