KORANJURI.COM – Grup karawitan ‘Mudha Kridha Mataya’ dari SMP Negeri 1 Purworejo, menjadi penampil perdana dalam program Apresiasi Seni Karawitan di Pendopo Kabupaten Purworejo yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jum’at (02/09/2022) sore.
Selama 2 jam, seratusan siswa tampil mengenakan kostum bernuansa adat Jawa dan berkolaborasi menyajikan sejumlah tembang serta tarian. Beberapa di antaranya yakni 6 jenis lagu/gendhing dolanan dan Tarian Cipat-Cipit.
Mereka juga meluncurkan sebuah karya baru, yakni Lancaran Spensa yang digarap khusus oleh pembina ekstrakurikuler karawitan, Gigih Marsudi.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, S.Sos., Program Apresiasi Seni Karawitan tersebut ditujukan untuk memberikan ruang kepada kelompok karawitan sekolah jenjang SD dan SMP sederajat untuk tampil secara bergantian dan memanfaatkan seperangkat gamelan di Pendopo Kabupaten Purworejo setiap hari Jumat sore.
“Program ini merupakan terobosan baru dari Dindikbud untuk melestarikan kebudayaan Jawa di kalangan generasi muda, khususnya siswa SD dan SMP,” ujar Wasit.
Menurutnya, Kabupaten Purworejo memiliki banyak potensi budaya, termasuk sarana prasarananya, tetapi selama ini masih kurang optimal dimanfaatkan.
“Seperti perangkat gamelan di Pendopo ini kan termasuk aset budaya kita. Nah, dengan seperti ini para siswa kan jadi tahu dan berkesempatan memainkan. Sekaligus mengenalkan keberadaan bangunan bersejarah pendopo yang juga menjadi aset budaya kita,” sebutnya didampingi Kabid Kebudayaan, Dyah Woro Setyaningsih.
Diungkapkan, program apresiasi seni karawitan di pendopo ini akan digelar rutin setiap hari Jumat mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Penyajinya dihadirkan secara bergantian dari seluruh sekolah jenjang SD dan SMP.
“Kalau sekolahnya tidak punya alat karawitan, bisa latihan di sini. Tidak menutup kemungkinan nanti juga siswa SMA bisa tampil, akan kita atur jadwalnya agar merata,”kata Wasit.
Dalam acara tersebut, memang tidak mengundang masyarakat umum, tetapi masyarakat dapat menyaksikannya langsung melalui chanel YouTube Kebudayaan Purworejo Official.
Selain Kepala Dindikbud Purworejo, dalam penampilan perdana grup seni karawitan SMPN 1 Purworejo itu juga dihadiri para Kabid, Kepala SMPN 1 Purworejo, Sutarto MPd, para guru, dan sejumlah orang tua siswa.
Pada sesi akhir, Bupati Purworejo Agus Bastian, S.E., MM, juga tampak hadir dan menyalami siswa bersama Ketua Dewan Kesenian Purworejo, Slamet Anom Susilo.
Suatarto, selaku Kepala SMPN 1 Purworejo mengapresiasi atas kesempatan perdana yang diberikan oleh Dindikbud untuk tampil dalam program baru ini.
Menurutnya, fasilitasi tampil di pendopo sangat bermanfaat bagi sekolah, khususnya siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler dan tari, untuk berkreasi sekaligus mengaktualisasikan diri. Apalagi, selama ini masih sangat jarang diadakan lomba karawitan untuk jenjang SMP sederajat.
“Anak-anak ketika sudah latihan di sekolah kan butuh apresiasi. Semacam ini sangat bagus untuk ajang apresiasi dan ak tualisasi anak-anak,” kata Sutarto.
Lebih lanjut disampaikan bahwa karawitan menjadi salah satu ekstrakurikuler yang diminati siswa di SMPN 1 Purworejo. Nama “Mudha Kridha Mataya” yang dipakai memiliki arti muda, kerja, dan cerdas yang mengandung makna filofosis agar siswa mampu menjadi generasi muda yang terus bekerja atau berkarya secara cerdas.
“Siswa sangat antusias untuk tampil di sini. Apalagi, eksul karawitan ini cukup lama terhenti akibat pandemi kemarin,” tandasnya. (Jon)