KORANJURI.COM – SMK N 7 Purworejo, berhasil meraih Akreditasi dengan nilai A (unggul). Hal itu, berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah Propinsi Jawa Tengah Nomer: 047/BANSM-JTG/SK/XII/2018, dengan hasil nilai 93.
Akreditasi ini, merupakan penilaian akreditasi yang kedua, setelah pada 2012 lalu, SMK N 7 juga melakukan akreditasi, dengan hasil A untuk kejuruan Tata Busana, B untuk kejuruan Teknik Ketenagalistrikan, dan B untuk kejuruan Akuntansi dan Keuangan.
“Kalau dulu, penilaian akreditasi untuk masing-masing kejuruan. Kalau sekarang institusinya. Ada 19 sekolah SMK negeri dan swasta yang diakreditasi. Alhamdulillah kita dapat predikat A (unggul),” jelas Samsiyah, S.Pd, Kepala SMK N 7 Purworejo, Jum’at (1/2).
Kata Samsiyah, ada delapan dasar penilaian yang dilakukan assesor dari BANSM Jateng, meliputi standar isi, proses, kompetensi kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Penilaian ini, dilakukan secara sistematis dan komprehensif, melalui kegiatan evaluasi diri dan evaluasi eksternal (visitasi) untuk menentukan kelayakan dan kinerja sekolah. Pihak sekolah memberikan penilaian diri sendiri melalui sistem/aplikasi Sispena, terhadap delapan standar yang sudah ditentukan.
“Dan dari pihak assesor melakukan visitasi pada 16-17 Nopember 2018 lalu, untuk mencocokkan, sesuai atau tidakkah penilaian diri sendiri ini dengan kondisi di lapangan,” terang Samsiyah.
Bagi SMK N 7 sendiri, pencapaian hasil akreditasi dengan nilai A ini, sangatlah berarti. Itu artinya, kata Samsiyah, pelayanan dari pihak sekolah (guru, staf), sudah mencapai standar minimal yang telah ditetapkan pemerintah, yang nantinya ada penilaian secara periodik tiap tahunnya.
Hal ini juga bisa menjadi motivasi bagi pihak sekolah, untuk tambah semangat dalam mencapai tujuannya, sesuai visi misinya, mencetak tenaga kerja mandiri, profesional, berdasarkan iman dan taqwa, dan peduli lingkungan.
“Kita berusaha semaksimal mungkin, agar lulusan SMK N 7 Purworejo bisa tersalurkan. Ini untuk menepis anggapan, bahwa lulusan SMK itu pencetak pengangguran,” ujar Samsiyah.
Hal itu, menurut Samsiyah, sudah dibuktikan pihak sekolah, dengan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak industri, untuk perekrutan tenaga kerja. Untuk tahun pelajaran 2017/2018, dari jumlah lulusan 194 siswa, 30 persennya, langsung terserap di dunia kerja. (Jon)