SMKN 1 Purworejo Jadi Tempat Sharing Pengolahan Sampah

oleh
Para peserta sharing cara pengolahan limbah sekolah menjadi pupuk organik, saat mendengarkan penjelasan tentang sejarah dan perkembangan SMK N 1 Purworejo, Sabtu (30/3) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – SMK N 1 Purworejo, menjadi tempat sharing (sesi berbagi) cara pengolahan limbah sekolah menjadi pupuk organik, Sabtu (30/3). Kegiatan ini diikuti sekolah-sekolah mitra YTA (Yayasan Toyota Astra) dari berbagai daerah.

Mereka ini dari Sukabumi, Rengasdengklok, Karawang, Kuningan, Ponorogo, Magetan, Madiun, Pati, Rembang, Salatiga, Semarang, Batang, Wangon, dan Purwokerto, dengan perwakilan masing-masing sekolah 2-3 orang.

“Dari YTA, hadir ketua yayasan, Mintarjo Darmali dan Sekertaris Hendratmaka,” jelas Budiyono, S.Pd, M.Pd, Kepala SMK N 1 Purworejo, Selasa (2/4).

Para peserta sharing diberikan penjelasan tentang cara (proses) pengolahan sampah menjadi pupuk kompos organik, yang dilanjutkan dengan peninjauan dan melihat langsung ke lokasi. Mereka juga meninjau dan melihat langsung pelaksanaan kelas budaya industri di SMK N 1 Purworejo.

Dari pengakuan peserta, kata Budiyono, mereka sangat antusias saat mengikuti kegiatan sharing ini. Mereka tertarik dengan teknik pengolahan limbah sekolah hingga bisa jadi pupuk kompos organik.

“SMK N 1 Purworejo menjadi salah satu rujukan sekolah budaya industri, selain SMK Tunas Harapan, Pati yang ditunjuk YTA. Dari peserta, ada yang sudah melaksanakan kelas budaya industri, tapi belum maksimal,” ungkap Budiyono.

Keberadaan kelas budaya industri, jelas Budiyono, sebagai pilot project, dengan menanamkan dan melaksanakan budaya 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin). Dan salah satu kurikulum yang dipakai, Student Jobsheet, merupakan kurikulum dari YTA, yang disesuaikan dengan tuntutan dunia industri. Kurikulum untuk jurusan Teknik Otomotif ini, lebih mengarah ke kompetensi keahlian, dan tidak menyimpang dari kurikulum nasional.

“Dari para peserta itu, ada yang ingin kembali untuk lebih memperdalam tentang pengolahan sampah, kelas budaya industri, juga tentang kearsipan. Kita memang ada tenaga ahli yang khusus mengelola kearsipan ini,” terang Budiyono.

Dari pelaksanaan kelas budaya industri ini, ujar Budiyono, SMK N 1 Purworejo mendapat penghargaan dari YTA sebagai The Best Achievement dalam evaluasi pelaksanaan program kelas budaya industri SMK Mitra YTA semester 1 2018/2019, yang diserahkan di Yogyakarta pada Minggu (31/3/2019) lalu. (Jon)

KORANJURI.com di Google News