KORANJURI.COM – SMK Kesehatan Purworejo, berhasil memberangkatkan siswanya ke Jepang. Siswa bernama Umi Masithoh, alumni tahun 2019/2020 dari jurusan Keperawatan ini, akan bekerja sebagai Caregiver di sebuah rumah sakit jompo di kepulauan Hokaido. Umi yang akan bertolak ke Jepang pada Rabu (20/04/2022) ini berangkat melalui PT Os Selnajaya, Jakarta.
Saat berpamitan ke sekolahnya pada Rabu (06/04/2022), Umi diterima Kepala SMK Kesehatan Purworejo, Nuryadin, S.Sos, M.Pd dan Pengawas SMK dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jateng, Bani Mustofa, M.Pd. Dia menyampaikan rasa senangnya bisa sekolah di SMK Kesehatan Purworejo.
“Karena disini saya dapat peluang untuk bekerja di Jepang. Untuk para guru, mohon doanya supaya disana diberi kelancaran. Untuk adik-adik, tetap semangat supaya bisa menyusul ke Jepang,” ungkap Umi, menyampaikan perasaannya.
Bani Mustofa dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada SMK Kesehatan Purworejo, meski pandemi masih bisa berprestasi, dan tahun ini ditunjuk oleh Dirjend Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek RI menjadi sekolah SMK Pusat Keunggulan.
Menurut Bani, kaitannya dengan ini, terkait motto sekolah, siap kerja siap kuliah, siap bekerja sambil kuliah, siswa yang kompeten sesuai dengan back ground keilmuannya, didukung oleh pendidikan yang bagus, bermutu dan qualified, sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya.
“Salah satunya dengan adanya siswa yang hari ini berpamitan mau berangkat ke Jepang. Sangat membanggakan,” ujar Bani.
Kedepan, kata Bani, hal itulah sebagai embrio positif bagi adik-adik kelas. Mudah-mudahan nanti kedepan tidak hanya kekinian dalam konteks wawasan global atau regional, tapi ke arah internasional.
Artinya link and match betul-betul dijaga. Inilah yang menjadikan pemerintah pusat memberikan kepercayaan kepada SMK Kesehatan Purworejo menjadi sekolah Pusat Keunggulan (PK), karena hubungannya dengan pengembangan dunia pendidikan, kaitannya dengan kesehatan yang masih langka.
“Kedepan, tenaga kesehatan yang
qualified, bagus, sangat dibutuhkan sekali tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri,” kata Bani.
Nuryadin, selaku kepala sekolah menyampaikan rasa kebanggaannya, karena SMK Kesehatan Purworejo akan memberangkatkan satu anak ke Jepang. Yang bersangkutan sudah belajar bahasa Jepang dan lulus seleksi sampai Jakarta.
“Ini bagian dari komitmen sekolah, untuk betul-betul menjamin bahwa lulusan SMK Kesehatan Purworejo siap kuliah siap kerja, siap bekerja sambil kuliah, baik di dalam maupun luar negeri,” kata Nuryadin.
Dia berharap, semoga dengan ini membuat adik-adik lulusan SMK Kesehatan Purworejo tahun berikutnya bisa menyusul untuk pergi ke Jepang. Karena memang SMK Kesehatan Purworejo akan membuka kelas unggulan Jepang. Apalagi sebagai sekolah pusat keunggulan, yang orientasinya memang ke luar negeri.
“Ini membuktikan bahwa SMK Kesehatan Purworejo layak untuk mendapatkan program sekolah PK dari pemerintah, dan warga masyarakat juga semakin yakin untuk menyekolahkan putra-putrinya di sini,” ujar Nuryadin.
Yoga Wicaksono, S.Pd, Ketua BKK Sehati SMK Kesehatan Purworejo menjelaskan, bahwa Umi Masithoh merupakan siswa pertama yang dikontrak 2 tahun di Jepang, dan bekerja di sebuah RS jompo sebagai Caregiver.
“Semoga adiknya-adiknya juga berminat bekerja di Jepang sebagai perawat,” pungkas Yoga. (Jon)