KORANJURI.COM – Menindaklanjuti program dari Direktorat Pendidikan SMK, Kementrian Pendidikan, tentang pengembangan SMK berbasis industri/keunggulan wilayah, SMK N 1 Purworejo menggali potensi keunggulan Purworejo.
Dan gula semut, menjadi pilihan potensi unggulan untuk dikembangkan. Dalam hal ini, SMK N 1 Purworejo menciptakan mesin pengolah gula semut.
“SMK N 1 Purworejo merupakan satu dari 50 SMK se Indonesia yang menjalani program tersebut,,” jelas Budiyono, SPd, MPd, saat melaunching mesin pengolah gula semut, Selasa (22/7)
Budiyono memandang, potensi dari gula semut di Purworejo sangat luar biasa. Dengan diciptakannya mesin pengolah gula semut tersebut, nantinya bisa meningkatkan kualitas dan kuantintas dari produk gula semut itu sendiri.
Mesin pengolah gula semut tersebut, jelas Budiyono, sudah diujicobakan. Dalam launching yang dihadiri pejabat dari Bappeda, Diskoperindagpar, Dindikbudpora, DKK, para petani dan perajin gula semut ini, diperkenalkan 8 set mesin pengolah gula semut.
“Satu setnya (terdiri dari 3 mesin) kita jual Rp 8,3 juta. Khusus pembelian hari ini, diskon 25%,” ujar Budiyono berpromosi.
Budiyono berharap agar dinas terkait mendukung kreatifitas anak didiknya itu, supaya bisa berjalan terus untuk meningkatkan perekonomian para petani dan perajin gula semut.
Kabid Perindustrian dari Diskoperindagpar Kabupaten Purworejo, Ir Subagyo, MSc, yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan, bahwa potensi gula semut di Purworejo memang besar. Setiap bulan, sebanyak 785 ton gula semut Purworejo dieksport ke luar negeri.
“Dengan adanya mesin pengolah gula semut ini, mudah-mudahan bisa menambah produktifitas, kuantitas dan kualitas gula semut Purworejo,” harap Subagyo.
Dalam launching tersebut, dilanjutkan dengan workshop dan praktek pengolahan gula semut menggunakan mesin pengolah gula semut karya siswa SMK N 1 Purworejo jurusan mesin dan las.
Jon