Siap Terapkan Kurikulum Merdeka, 37 Guru SMK Kesehatan Purworejo Ikuti IHT

    


Sebanyak 37 guru dari SMK Kesehatan Purworejo, mengikuti kegiatan IHT (In House Training) Perangkat Pembelajaran Berbasis Karakter dan Ketrampilan dalam Mewujudkan Kurikulum Merdeka, Selasa (31/05/2022) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sebanyak 37 guru dari SMK Kesehatan Purworejo, mengikuti kegiatan IHT (In House Training) Perangkat Pembelajaran Berbasis Karakter dan Ketrampilan dalam Mewujudkan Kurikulum Merdeka.

Kegiatan tersebut diadakan pihak sekolah dalam rangka menghadapi penerapan Kurikulum Merdeka, yang rencananya akan dimulai di tahun pelajaran 2022/2023 ini.

IHT yang dilaksanakan selama dua hari, dari Senin (30/05/2022) hingga Selasa (31/05/2022) itu, dibuka oleh Pengawas SMK dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jateng Bani Mustofa, M.Pd, Senin (30/05/2022).

Menurut Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos, M.Pd, selain dari pelaksanaan sebagai sekolah PK (Pusat Keunggulan), adanya kegiatan IHT juga bagian dari kebijakan pemerintah bahwa di tahun 2022 ini Kurikulum Merdeka sudah akan diterapkan, yang dimulai dari kelas X

“Sehingga tentu menjadikan kewajiban seluruh sekolah SMK di Indonesia untuk segera mempersiapkan materi-materi dan kesiapan para gurunya. Salah satu yang dilakukan dengan IHT ini,” jelas Nuryadin, Selasa (31/05/2022).

Dirinya berharap dengan kegiatan IHT ini akan menambah pemahaman bagi guru terhadap materi-materi dan muatan-muatan dari Kurikulum Merdeka. Sehingga nanti pada saatnya di tahun pelajaran baru Juli 2022 terutama guru yang mengajar di kelas X benar-benar siap, sehingga capaian target yang sudah ditetapkan sekolah maupun pemerintah bisa dicapai.

“Kita menghadirkan narasumber dari SMK TI Kartika Cendekia Purworejo yang memang sudah lebih dulu mendapatkan program sebagai SMK PK,” ungkap Nuryadin, yang didampingi Waka Kurikulum Setiawan Adi Nugroho, S.Pd, Gr.

Setiawan menambahkan, di hari pertama, menghadirkan pemateri Hani Devi, S.Pd dari SMK TI Kartika Cendekia Purworejo yang membahas tentang Anti Bullying, P5, dan Anti Perundungan.

Hari kedua, pemateri Ibnu Haris, S.Pd dari SMK TI Kartika Cendekia Purworejo, menyampaikan materi tentang KOSP, Capaian Pembelajaran, Alur Pembelajaran, Pembuatan Modul Pembelajaran dan Praktek Pembuatan Modul Pembelajaran.

Dalam kesempatan tersebut Ibnu Haris menyampaikan, bahwa mungkin inilah makna dari pengimbasan, yakni mentransferkan atau menyalurkan ilmu yang sudah didapat lebih dulu, ke sekolah-sekolah, terutama SMK Kesehatan Purworejo.

“Hadir disini senang dan bangga sekali. Saya sebenarnya bukan pemateri handal. Namun karena mendapatkan amanah sebagai sekolah PK, maka saya harus mengimbaskan ke sekolah lain,” ujar Ibnu Haris mengungkapkan perasaannya. (Jon)