Setelah 4 Tahun Vakum, Tingalan Dalem Jumenengan Kraton Kasunanan Surakarta Kembali Digelar



KORANJURI.COM – Setelah terjadi perseteruan panjang antar kerabat Kraton Kasunanan Surakarta, Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo akhirnya membuat keputusan terkait Kraton Surakarta Hadiningrat. Pemerintah menetapkan Kraton Kasunanan sebagai cagar budaya yang terintegrasi dengan cagar budaya lain seperti Kraton Yogyakarta, Candi Prambanan maupun Candi Borobudur.
Keputusan Presiden RI dibacakan oleh Menteri Dalam Negeri Cahyo Kumolo saat menghadiri Upacara Tingalan Dalem Jumenengan Sinuhun Pakubuwono XIII, Sabtu, 22 April 2017.
“Jumenengan Kraton Surakarta akan diadakan setahun sekali, dengan dibiayai pemerintah. Hak pengaturan internal Kraton Surakarta Hadiningrat sepenuhnya diserahkan kepada Sinuhun Pakubuwono ke- XIII,” jelas Cahyo Kumolo di Kraton Kasunanan Surakarta, Sabtu, 22 April 2017.
Menurut Mendagri, Kraton Kasunanan akan dikembangkan sebagai kawasan wisata Internasional yang akan terhubung dengan kawasan wisata lainnya seperti Sangiran, candi Borobudur atau Kraton Yogyakarta.
Sementara, pada Tingalan Jumenengan Sinuhun Pakubuwono XIII, juga dihadiri ole Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, Ibunda Presiden RI, Ny. Sudjiatmi, Walikota Solo FX Ruyatmo dan 170 raja-raja se-Nusantara.
Sejak perseteruan antar kerabat Kraton Kasunanan Surakarta mencuat, Upacara Tingalan Dalem atau peringatan bertahtanya Raja sempat ditiadakan karena konflik yang terjadi. Atau tepatnya tahun 2013 Tingalan Dalem Jumenengan Raja Kraton Surakarta Hadiningrat sempat tidak digelar lagi.
Prosesi Jumenengan
Tradisi upacara sakral ini dimulai pukul 08.00-13.45 WIB. Acara dimulai dengan para Abdi Dalem memasuki Kraton. Tamu undangan khusus juga memasuki Kraton dengan berbusana adat Jawa Surakarta.
Selanjutnya, Sinuhun Pakubuwono XIII atau Raja yang sekarang bertahta Mios atau keluar dari kediamannya di Dalem Agung menuju Sewaka. Berikutnya, Laporan dari Pengageng Putro Sentono Dalem KGPH Puspohadikusuma.
Tarian sakral Bedhaya Ketawang ditampilkan dalam acara itu. Bedhaya Ketawang sendiri merupakan tarian magis yang hanya ditampilkan pada acara-acara khusus di Kraton Kasunanan Surakarta.
Jumenengan Kraton Surakarta Hadiningrat merupakan aset wisata rakyat. Cagar budaya merupakan peninggalan berharga dari nenek moyang dan wajib dirawat dan dilestarikan untuk generasi selanjutnya.
RM
Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.