KORANJURI.COM – Wawasan kebangsaan dan bela negara di wilayah perbatasan RI-Timor Leste diinisiasi oleh Kodim 1622/Alor. Kegiatan tersebut memiliki tujuan memberikan wawasan kebangsaan bagi generasi muda dan masyarakat di perbatasan.
Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, menjadi titik pertemuan dua wilayah negara yang berpotensi terjadi ancaman disintegrasi bangsa.
“Bisa dari perspektif lain seperti politik, wilayah perbatasan merupakan cerminan pintu utama eksistensi sebuah negara,” kata Danramil 1622-01/Kalabahi, Mayor Inf Suyadi.
Komandan Kodim 1622/Alor, Letkol Inf Achmad Marzuki saat berada di Stadion Mini Kalabahi mengatakan, dari sisi pertahanan dan keamanan, wilayah perbatasan adalah aset yang harus dipertahankan demi kelangsungan kedaulatan negara.
“Dari sisi ekonomi, wilayah perbatasan merupakan indikator penting bagi terselenggaranya hubungan ekonomi pusat dan daerah secara desentralistik,” jelas Achmad Marzuki.
Menurut Achmad Marzuki, wawasan kebangsaan adalah cara pandang rakyat Indonesia dalam memandang bangsa dan Negara Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh menyeluruh dan manunggal. Di dalamnya terdiri atas beranekaragam suku, etnis, agama, bahasa, dan adat istiadat yang disatukan oleh semangat Pancasila dan UUD’45.
“Saya menegaskan kepada Perwira staf, Danramil dan Babinsa untuk giatkan serbuan teritorial Nusa Tenggara Timur Merah Putih sehingga dapat menjangkau semua elemen masyarakat di wilayah perbatasan di Kabupaten Alor,” jelasnya.
Way