Selaraskan Pembelajaran dengan Dunia Kerja, SMK Kesehatan Purworejo Gelar Workshop



KORANJURI.COM – Untuk menyelaraskan pembelajaran dengan dunia kerja, sebagai tindak lanjut dari program SMK PK (Pusat Keunggulan) Skema Reguler Lanjutan, SMK Kesehatan Purworejo menggelar workshop, Senin (02/10/2023).
Diikuti seluruh guru kelas X hingga kelas XII, workshop menghadirkan tiga narasumber dari dunia industri, yakni, LPK X-Japan, LPK Kasih Bintang Timur dan PPSLU (Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia) Adi Yuswa. Kegiatan ini juga dihadiri
Prof Dr Edi Sutaji, M.Pd., dari Universitas Negeri Malang selaku perguruan tinggi pendamping.
Waka Kurikulum SMK Kesehatan Purworejo, Setiawan Adi Nugroho, S.Pd, Gr., menjelaskan, dari ketiga industri tersebut, pihaknya berusaha untuk mensinkronkan kurikulum yang ada di sekolah, disesuaikan dengan kebutuhan mereka (industri)
Supaya, kata Setiawan, terjadi link and match antara kurikulum di sekolah dengan industri. Apa yang diinginkan industri itu, dibawa di kurikulum SMK. Jadi nanti harapannya setelah lulus, lulusan SMK Kesehatan Purworejo bisa langsung diterima di dunia industri.
“Jadi apa yang industri butuhkan sudah diajarkan di sekolah,” ungkap Setiawan, usai kegiatan.
Tindak lanjut dari workshop ini, menurut Setiawan, ada penyusunan kurikulum. Jadi kurikulum yang ada, terutama jurusan keperawatan, nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan industri seperti apa.
Misal, kata Setiawan, dari LPK X-Japan kita disuruh melatih team work. Nantinya dari segi kurikulum mengarahkan guru ketika pembelajaran juga harus membangun team worknya. Lainnya misalnya tentang kepemimpinan atau inovasi.
“Dari masukan-masukan industri tadi, sekolah berusaha memasukkannya di kurikulum. Sehingga apa yang ingin dicapai bisa berjalan sesuai dengan keinginan industri,” terang Setiawan.
Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd.,menyambut dan merespon baik atas program ini. Diharapkan nantinya dengan program ini akan lebih menambah kwalitas lulusan, untuk siap kerja siap kuliah, siap bekerja sambil kuliah.
Atas terselenggaranya workshop ini, mendapat apresiasi dari Prof Edi. Dia memberikan kesan yang luar biasa karena program SMK PK di SMK Kesehatan Purworejo ini dilihatnya sudah on the track. Dalam arti, keahlian yang diambil adalah Caregiver.
“Dan materi yang disampaikan narasumber tak jauh dari Caregiver. Mereka menyampaikan materi tentang baby sitter, terkait dengan lansia dan magang ke Jepang,” kata Prof Edi, sambil menyebut, model seperti inilah yang tepat untuk mendekatkan pembelajaran berbasis dunia kerja dunia usaha.
Ada beberapa poin menurut Prof Edi yang harus diselaraskan, diantaranya, apa yang ada di kurikulumnya SMK Kesehatan Purworejo, yang dibutuhkan apa, yang dimiliki apa, mana yang perlu ditambahkan.
“Sehingga nantinya match betul. Harapannya kedepan, anak-anak SMK tidak sekedar sebagai pencari kerja. Fenomena itu harus diperbaiki. Bekerja memang tujuan utama dari pendidikan Vokasi. Tapi bisa bekerja sambil belajar (kuliah). Mengkondisikan menjadi enterpreneurship di bidang kesehatan dan usaha farmasi,” pungkas Prof Edi. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS