Sejarah Yongmoodo di Indonesia Hingga Jadi Olahraga Beladiri Wajib TNI AD

oleh
Kapendam IX/Udayana Letkol Kav. Jonny Harianto G. - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Kodam IX/Udayana menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional Yongmoodo Kasad Cup Ke-8 Tahun 2018. Kegiatan itu akan dilangsungkan 24-30 November 2018 di GOR Praja Raksaka, Kepaon Denpasar, Bali.

Lantas, bagaimana sejarah Yongmoodo di Indonesia hingga jadi olahraga wajib TNI AD? Olahraga beladiri ini juga diperjuangkan agar dapat diterima sebagai cabor resmi PON.

Diawali pada 15 Oktober 1995, The Martial Research Institut dari Yong In University Korea membentuk seni beladiri Yongmoodo. Seni beladiri full body contact ini, merupakan gabungan dari beladiri Judo, Taekwondo, Apkido, Sirum, dan Hon Sin Sul.

“Akar dari Yongmoodo adalah beladiri Hon Sin Sul yang berarti Beladiri,” jelas Kapendam IX/Udayana Letkol Kav. Jonny Harianto G., dalam keterangan pers di ruang wartawan Markas Kodam IX/Udayana, Kamis, 22 November 2018.

Istilah Yongmoodo berasal dari kata Hankido yang dikembangkan di Korea pada tahun 1976. Kemudian namanya berganti menjadi Kukmodo dan berubah menjadi Yongmoodo. Nama terakhir diresmikan pada 25 April 2002 dan terbentuklah Organisasi Federasi Beladiri Yongmoodo. Perkembangan Yongmoodo cukup pesat sampai tenar di penjuru dunia.

“Yongmoodo resmi menjadi olah raga wajib di TNI Angkatan Darat sejak 2008 dan dalam perkembangan selanjutnya sejak didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI), seni beladiri asal Korea ini pun mulai disosialisasikan kepada masyarakat umum di tahun 2012,” jelas Jonny.

Yongmoodo mengandalkan ketepatan, kecepatan dan kekuatan dalam duel jarak dekat. Ditambahkan Jonny, hal itu menunjukan kemampuan pada pertempuran yang mengacu pada teknik perkelahian, pertahanan dan strategi, baik fisik, mental serta psikologis.

“Sejalan dengan falsafah militer yang menjunjung sportifitas dan patriotisme. Beladiri tangan kosong ini telah menjadi seni beladiri wajib di TNI Angkatan Darat sejak 2008,” tambahnya demikian.

Dijelaskan Jonny Harianto G., beladiri Yongmoodo wajib dikuasai oleh prajurit TNI Angkatan Darat untuk melatih keberanian dan jiwa patriotisme.

Kejurnas Yongmoodo Kasad Cup Ke-8 ini diikuti 47 kontingen, dengan melibatkan wasit/juri nasional sebanyak 43 orang. Sedangkan jumlah medali yang diperebutkan sebanyak 85 medali yang terbagi menjadi 3 kategori yaitu perorangan putra dan putri, beregu putra dan beregu Rangkaian Tehnik Gerak (RTG) serta piala bergilir Kejurnas Yongmoodo Kasad Cup. (Way/*)

KORANJURI.com di Google News