Satukan Visi Misi, SMK Kesehatan Purworejo Adakan Sosialisasi dan Workshop Penyusunan Program SMK PK



KORANJURI.COM – Untuk menyatukan persepsi, visi dan misi setelah ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK), SMK Kesehatan Purworejo mengadakan ‘Sosialisasi dan Workshop Penyusunan Program SMK PK’, Senin (30/05/2022).
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pengurus Yayasan Bina Tani Bagelen, perwakilan orangtua/wali siswa, tokoh masyarakat, perwakilan siswa dan seluruh civitas akademika SMK Kesehatan Purworejo ini, dibuka secara resmi oleh Pengawas SMK dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jateng, Bani Mustofa, M.Pd.
Dalam kesempatan tersebut, Bani Mustofa mengucapkan selamat dan sukses atas lolosnya SMK Kesehatan Purworejo menjadi SMK PK.
“Semoga SMK Kesehatan Purworejo tambah maju, tambah siswanya, dan bisa mendapat program selanjutnya,” kata Bani saat membuka acara sosialisasi tersebut.
Apa yang disampaikan Bani Mustofa, menurut Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos, M.Pd, itu merupakan target dari sekolah, bahwa nanti diharapkan dari penilaian Dikmenjur dapat nilai A.
“Sehingga kita akan mendapatkan program-program lanjutan. Jadi sosialisasi ini sangat penting untuk koordinasi bareng-bareng, karena salah satu targetnya selain visi misinya satu, juga kita harapkan lancar, dan penilaianya A,” harap Nuryadin.
Sosialisasi tersebut, jelas Nuryadin, merupakan bagian dari prosedur/protap program SMK Pusat Pengembangan, dimana setelah dilakukan penandatanganan MoU kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi seluruh stakeholder atau civitas akademika ditambah masyarakat/lingkungan.
“Dimana tujuannya untuk menyatukan persepsi, visi dan misi tentang Program SMK PK ini kepada seluruh civitas akademika dan masyarakat serta orangtua,” ungkap Nuryadin.
Sehingga, kata Nuryadin, kalau persepsi, visi dan misi ini sama, diharapkan nanti dari seluruh program, capaian, target dari program SMK PK ini bisa tercapai dengan baik. Pihaknya menyadari bahwa 6 bulan kedepan, akan sangat banyak kegiatan-kegiatan dari program SMK PK ini mulai dari diklat, workshop, seminar maupun study banding.
“Tentu itu membutuhkan tenaga dan pikiran semuanya saja dan memerlukan dukungan semua pihak,” pungkas Nuryadin. (Jon)