Satu Dasawarsa SMK Teknologi Wira Bhakti

oleh
Kepala SMK Teknologi Wira Bhakti Denpasar, I Gusti Ketut Saryana - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Dari awal berdiri hanya memiliki 15 siswa saja, SMK Teknologi Wira Bhakti kini memiliki 733 siswa yang mengisi kompetensi keahlian di bidang, Multimedia (prodi TI), Prodi Bisnis Manajemen dengan jurusan Akuntansi dan Lembaga Keuangan, serta Prodi Jasa Pariwisata dengan jurusan Perhotelan.

Perjalanan agar established sebagai lembaga pendidikan kejuruan yang terpercaya, membutuhkan waktu tak kurang dari satu dasawarsa atau 10 tahun. Di tanggal 3 Oktober 2019, SMK Teknologi Wira Bhakti genap berusia 10 tahun.

Refleksi dari perjalanan itu, dikatakan Kepala Sekolah I Gusti Ketut Saryana, dijadikan sebagai penguat visi dan misi yayasan dalam membangun lembaga pendidikan. Bahkan, menurutnya, lembaga pendidikan di bawah bendera Yayasan Kebaktian Pahlawan (YKP) itu, didedikasikan untuk ekonomi masyarakat menengah kebawah.

“Dari awal berdiri memang begitu, tapi seiring dengan perkembangan dan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan di sekolah kita, semua lapisan masyarakat saat ini memilih pendidikan di sekolah kami,” jelas Saryana, Kamis, 3 Oktober 2019.

Berkompetisi di era milineal, membuat pengelola SMK Teknologi Wira Bhakti sensitif dalam melihat pergeseran selera minat masyarakat dalam memilih pendidikan. Saryana mengaku, tak menutup mata dengan tren yang ada di masyarakat pendidikan di tingkat nasional, nasional maupun global.

Dirinya mengatakan, jurusan yang ada di sekolahnya suatu saat pasti akan ditinggalkan jika tidak segera merespons tren yang ada.

“Prodi di sekolah kejuruan linier dengan kebutuhan tenaga kerja yang dicari oleh industri atau perusahaan. Maka dari itu, kita harus mengikuti tren itu sendiri,” ujarnya demikian.

Selain mendidik secara intelektual yang diperkuat dengan skill, Saryana mengatakan, pihaknya masih memegang teguh visi Yayasan Kebaktian Proklamasi yang didirikan oleh keluarga pejuang atau dalam hal ini pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai.

Nilai-nilai kebangsaan selalu ditanamkan kepada peserta didik di sekolah itu, dan menjadikan I Gusti Ngurah Rai sebagai ikon lembaga pendidikan.

“Ditambah lagi dengan visi bahwa pendidikan di Wira Bhakti berkualitas tapi terjangkau, atau menjadi idola untuk masyakarat dengan kemampuan ekonomi menengah kebawah,” ujarnya demikian.

Gusti Ketut Saryana menambahkan, selama ini alumni yang ada 99 persen terserap di dunia kerja.(Way)

KORANJURI.com di Google News