KORANJURI.COM – Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Kerobokan bergerak membagikan sembako gratis untuk warga tidak mampu dan warga terdampak Covid-19.
Seperti diketahui, wilayah Desa Adat Kerobokan membawahi 50 Banjar adat. Di wilayah itu mayoritas masyarakatnya menggantungkan dari sektor pariwisata. Sementara, saat ini banyak pekerja pariwisata yang dirumahkan dan mengalami PHK.
“Hari ini kita membagikan 100 paket sembako kepada keluarga termiskin pertama dan termiskin kedua,” jelas Kasatgas Gotong Royong Desa Adat Kerobokan AA Bagus Bayu Joni Saputra, Sabtu, 11 April 2020.
Pembagian sembako kepada warga membutuhkan itu pertama kali dilakukan sejak terbentuk Satgas Gotong Royong di Desa Adat Kerobokan. Selanjutnya, akan ada pembagian sembako tahap berikutnya.
Bendesa Adat Kerobokan Anak Agung Putu Sutarja menambahkan, pemberian bantuan itu dilakukan sampai bulan Mei. Hal itu mengacu pada masa tanggap darurat bencana secara nasional.
Paket bantuan yang diberikan senilai Rp 200 ribu dalam bentuk sembako. Saat ini, Desa Adat Kerobokan tengah mempersiapkan distribusi bantuan selanjutnya untuk warga yang membutuhkan.
Selain bantuan, Satgas Gotong Royong Kerobokan secara aktif memberikan edukasi untuk warga terkait covid-19. Sutarja berharap informasi yang diberikan mampu memberikan pemahaman kepada warga.
“Terutama bagaimana warga harus bersikap jika menemukan pasien dalam pemantauan mauou positif, dan tentu saja Satgas di Desa siap menerima laporan dan menindaklanjuti jika ada temuan kasus baru di masyarakat,” jelas AA Putu Sutarja.
Petugas penyuluh dan satgas gotong royong juga dibekali dengan alat pelindung diri (APD) yang lengkap. Sewaktu-waktu ada laporan kasus di masyarakat, dikatakan Sutarja, petugas telah siap dengan perlengkapan yang dibutuhkan.
“Kita bersama-sama pemerintah memutus mata rantai penyebaran covid-19 langsung dari tingkat bawah,” jelasnya.
Sementara, Camat Kuta Utara Putu Eka Parmana menyebutkan, saat ini ada dua Satgas yakni Satgas Dinas dan satgas desa adat. Kedua Gugus Tugas itu saling bersinergi dalam pemberantasan penyebaran covid-19.
“Di tingkat kecamatan, kita aktif memantau perkembangan ODP, PDP dan Positif. Sampai saat ini memang ada 3 positif tapi sudah tertangani dengan baik dan berada dalam isolasi,” jelas Eka Parmana. (Way)