Sampoerna Bari Pendampingan Pengembangan Wirausaha Wisata

oleh
Wabup Sanjaya (pakai udeng tengah) saat meninjau UMKM binaan Sampoerna - foto: Ari Wulandari/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Melalui program TREND (Tourism based Retail Entrepreneurs Development) yang bekerja sama dengan Yayasan BEDO (Business & Export Development Organization), PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM.

Tak hanya pendampingan, Sampoerna juga memberdayakan secara berkala kepada 15 pelaku UMKM di Tabanan khususnya. Ini dilakukan sejak Oktober 2017. Mereka turut menyemarakkan SETC (Sampoerna Entrepreneurship Training Center) Expo 2018 di Gedung Ketut Maria, Kamis (29/11/2018).

Kehadiran UMKM tersebut juga upaya dalam mendorong semangat kewirausahaan dan memaksimalkan potensi sektor UMKM di daerah pariwisata diTabanan.

Indra Refipal selaku Manajer Hubungan Pemangku Kepentingan dan Fasilitas CSR Sampoerna menjelaskan, program TREND diimplementasikan dengan mengintegrasikan 30 pelaku UMKM anggota SETC serta 30 mitra peretail tradisional Sampoema Retail Community (SRC) di Tabanan.

“Tujuannya agar seluruh pihak secara bersama-sama mendapatkan dampak yang positif, seperti peningkatan taraf perekonomian, peningkatan kualitas produk atau jasa serta memperkuat jejaring pasar. Salah satunya adalah dengan melibatkan pelaku UMKM binaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pameran seperti yang digelar Pemkab Tabanan dalam rangka HUT ke-525,” ungkapnya.

Acara tahunan bagi pelaku UMKM binaan SETC akan diselenggarakan di Denpasar pada 15-16 Desember 2018 mendatang dengan tema ‘New Era Entrepreneurship’. Setiap tahunnya, SETC mengundang ratusan pelaku UMKM dari seluruh Indonesia untuk berpartispası dan memamerkan produk serta memperluas jejaring bisnis.

Sementara itu Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengapresiasi program pendampingan dan pelatihan berkelanjutan yang merangkul pelaku UMKM melalui program TREND.

“Program ini berhasil memadukan dua sektor yang memiliki peran penting dalam membangun kabupaten ini, yailtu sektor UMKM dan pariwisata, ” tutur Sanjaya.

Dikatakan Sanjaya, sektor UMKM di Tabanan masih memiliki potensi yang luar biasa yang bisa terus dikembangkan. Hingga kini terdapat kurang lebih 39.000 UKM yang bergerak di berbagai bidang usaha, sepert jasa, produk makanan dan minuman, sandang, dan kerajinan.

Manajer Program BEDO, Jeff Kristianto Iskandarsjah menyatakan, pembinaan program TREND yang dilakukan melalui pelatihan pengelolaan toko retal, trainer of trainers, pelatihan pemasaran digital, pendampingan pengembangan produk lokal, hingga dukungan pengembangan teknologi. (ari)

KORANJURI.com di Google News