KORANJURI.COM – Ribuan orang memadati lapangan Puputan Badung Denpasar pada malam Pengerupukan atau malam menjelang pelaksanaan Catur Brata Penyepian, Selasa, 8 Maret 2016. Alun-alun yang berada di pusat Kota itu setiap tahun secara rutin menjadi pusat kirab Ogoh-ogoh dari seluruh Banjar yang ada di Denpasar. Maka tak mengherankan jika beragam bentuk dan ekspresi ogoh-ogoh tumpah ruah bersama pengunjung yang menyemut di sepanjang jalan.
Bukan hanya warga yang bermukim di Denpasar saja yang tertarik menyaksikan ogoh-ogoh, wisatawan domestik dari luar Bali pun terlihat cukup antusias menyaksikan atraksi khas yang berlangsung sekali dalam setahun itu.Pun demikian turis asing yang tengah berwisata di Bali.
Sejak sore hari, beberapa ruas jalan yang akan dilalui parade boneka raksasa sudah mulai ditutup. Lalu lintas kendaraan dilakukan secara buka tutup. Puluhan pecalang, petugas kepolisian dan babinkamtibmas telah bersiaga sejak siang hari di beberapa lokasi untuk pengamanan.Meski sore hari langit Denpasar terlihat mendung tebal, namun malam harinya cuaca berubah cerah.
Eforia menyambut atraksi ogoh-ogoh bukan saja terjadi di Denpasar. Di kawasan wisata Kuta parade ogoh-ogoh secara langsung mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Badung. Bupati Badung, I Nyoman Giriprasta membuka acara tersebut dari areal pasar Desa Adat Kuta.
“Perayaan dan lomba ogoh-ogoh dibuka langsung oleh Bupati Badung.Pihak Desa Adat telah melakukan skenario agar pengunjung tetap merasa nyaman pada puncak kepadatan saat pawai ogoh-ogoh. Tiga layar besar disiapkan yang akan menampilkan tayangan live show,” kata Lurah Kuta, I Wayan Daryana.
Rute kirab dimulai dari depan pasar Desa Adat dan berakhir di pantai Kuta. Seperti halnya di Denpasar, ribuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara memadati acara tersebut.
way