KORANJURI.COM – TMP Brigade XVII/Tentara Pelajar yang berada di Desa Wareng, Kecamatan Butuh, Purworejo, diresmikan usai direnovasi. Peresmian secara simbolis dilakukan oleh Dwi Wahyu Atmaji, orang nomor dua di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), yang juga ketua Muda Ganesha, Sabtu (10/11).
Sebelum peresmian, diawali dengan upacara Peringatan Hari Pahlawan tahun 2018, di TMP Wareng. Upacara itu menjadi sangat istimewa, karena dipimpin oleh Mayjen Imam Edi Mulyono, satu dari tiga jenderal yang pernah menjadi Komandan pasukan PBB, selain Susilo Bambang Yudhoyono dan Rais Abin.
Upacara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, khususnya putra/putri terbaik Purworejo yang berkiprah di kancah nasional. Ada Dwi Wahyu Atmaji, Marsekal Muda Gutomo, Corporate Secretary Bank BNI Riyan Kiryanto, Kol. Bambang Wahyudi.
Selain itu, juga dihadiri Kapolsek Butuh AKP Sutrisno, Kepala Desa Wareng, sejumlah tokoh masyarakat, para guru dan siswa SMA Negeri I Purworejo, serta warga masyarakat sekitar lokasi TMP Wareng.
“Disini, dimakamkan 16 jenazah pejuang, khususnya para tentara pelajar yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan RI,” jelas Atmaji, usai peresmian.
Dijelaskan oleh Atmaji, renovasi makam yang menelan dana sekitar Rp100 juta itu dipelopori oleh para alumni SMAN I Purworejo yang tergabung dalam Keluarga besar Muda Ganesha.
Sebagai generasi penerus, lanjutnya, Muda Ganesha harus berjanji untuk mewarisi nilai-nilai perjuangan para tentara pelajar. Sebab tidak semua pejuang mendapat gelar pahlawan.
Pejuang, kata Atmaji, tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetap bekerja untuk orang lain. Pejuang bukan hanya para mereka yang merebut dan mempertahankan kemerdekaan, tetapi bisa juga petani, guru, pelajar, mahasiswa dan sebagainya.
“Ada 6 orang putra Purworejo telah diberi gelar pahlawan. Terakhir, Kasman Singodimedjo, anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), salah satu tokoh yang berjasa dalam penyusunan naskah Pancasila,” ungkap Atmaji.
Dengan banyaknya pahlawan dan pejuang-pejuang yang berasal dari Purworejo, Atmaji mengajak seluruh warga membuat brand Purworejo tidak sekadar dikenal sebagai kota pensiunan, tetapi kedepan harus dikenal juga sebagai Kota Pejuang. (Jon)