Puluhan Siswa SMPN 13 Purworejo Menangis Saat Polisi Berikan Motivasi

oleh
Kabagren Kompol Suprihadi dan Kasat Samapta AKP Markotib dari Polres Purworejo, saat memberikan motivasi pada siswa SMPN 13 Purworejo, Senin (13/11/2023) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Ada pemandangan yang tak biasa di SMPN 13 Purworejo, Senin (13/11/2023) pagi. Pada pelaksanaan upacara bendera hari itu yang diikuti semua siswa berjumlah kurang lebih 650 an beserta para guru, yang menjadi pembina upacara Kabagren Polres Purworejo, Kompol Suprihadi.

Usai pelaksanaan upacara bendera, Kabagren bersama Kasat Samapta AKP Markotib didampingi Kanit Propam Polsek Kutoarjo Aiptu Daryono, yang juga pengurus komite SMPN 13 Purworejo memberikan motivasi kepada siswa kelas 9G dan 9 F.

Diawali oleh Kasat Samapta, yang memberikan motivasi hidup kepada siswa, serta arti pentingnya pergaulan, yang nantinya sangat berpengaruh pada masa depan. Banyak contoh yang disampaikan Kasat Samapta dalam pemberian motivasi ini.

Di sesi kedua, Kabagren memberikan motivasi yang sangat menyentuh hati. Siswa diminta tertib di jalan raya dan di sekolah, menghormati bapak ibu guru dan berbakti pada orang tua.

Kabagren juga melatih siswa untuk fokus belajar dengan cara berkonsentrasi. Dalam konsentrasi itu, siswa diminta untuk memejamkan mata, sambil membayangkan kedua orang tuanya. Di hadapan orangtua, siswa meminta maaf atas segala kesalahannya, sekaligus meminta doa restu dalam mencapai cita-cita.

Suasana makin mengharu biru saat dilakukan perenungan diri. Puluhan siswa tampak menangis terharu pada momen ini.

“Perenungan diri ini bertujuan supaya anak menyadari kesalahan yang telah diperbuat selama ini baik sengaja atau tidak sengaja, serta supaya mereka fokus dalam belajar,” ujar Kabagren di sela kegiatan.

Dia berharap, para siswa bisa meraih cita-citanya. Namun ketika ditanya, mereka rata-rata belum bisa menyampaikan apa cita-cita ataupun hobinya secara spesifik.

“Secara umum mereka bercita-cita menjadi orang sukses, keluarganya bahagia dan berekonomi bagus,” ungkap Kabagren.

Adanya cita-cita dan hobi, menurut ini Kabagren, sangatlah penting. Karena kalau tidak, maka anak tersebut tidak akan memiliki upaya untuk meraihnya. Hobi juga penting, karena akan disesuaikan pekerjaannya. Pekerjaan akan lebih produktif jika sesuai hobinya karena dilakukan dengan senang hati.

“Setelah diketahui, marilah kita wujudkan cita-cita itu dengan menyikapi dua hal. Yakni terkait dengan penggunaan hp atau medsos serta berkendara yang baik,” ujar Kabagren.

Dalam penggunaan kendaraan (motor), sebut Kabagren, anak-anak jangan sampai tidak tahu fungsinya, seperti halnya HP. Transportasi mendukung agar pelaksanaan belajar terbantu, tidak terlambat dan bisa cepat. Jadi berkendara bukan untuk gagah-gagahan dengan tidak memakai helm misalnya, kendaraan dirubah di luar spesifikasi pabrik, tidak mengenakan helm atau lainnya.

Mengendarai sepeda motor dengan tertib berlalulintas itu, terang Kabagren, bukan karena takut pada polisi atau takut ditilang. Tapi karena memang fungsinya demi keselamatan.

Untuk penggunaan hp atau medsos, Kabagren berpesan agar jangan keblinger. Artinya kegiatan-kegiatan atau informasi negatif terakses disitu, sehingga dari situ bisa jadi korban penipuan, korban kejahatan atau menjadikan perilaku menyimpang.

“Jadi anak ini harus sudah mulai bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Karena nanti yang paling penting rekam jejak digital itu akan disampaikan, entah kapan berlakunya,” ujar Kabagren.

Disampaikan, sebuah perusahaan ataupun perguruan tinggi nantinya akan menggunakan rekam jejak digital ini untuk menerima mereka. Jadi kalau rekam jejaknya negatif, pastinya tidak diterima. Jadi anak-anak harus merubah rekam jejak digital ini dengan hal-hal yang bersifat positif.

“Untuk bapak ibu guru, diminta untuk dalam memberikan transfer ilmu, memberikan pembelajaran anggaplah siswa seperti anak kandung sendiri, dengan menguatkan keikhlasan dari rumah. Insya Allah akan berbeda,” kata Kabagren.

Atas pemberian motivasi ini, Kepala SMPN 13 Purworejo Achmad Yulianto, S.Pd., yang didampingi Waka Kesiswaan Sarjono, M.Pd., menyambut baik. Dirinya berharap pemberian motivasi ini bisa sering dilakukan untuk menumbuhkan semangat siswa dalam belajar.

“Pemberian motivasi ini merupakan hal yang bagus sekali. Ini akan ditindaklanjuti di hari-hari yang akan datang, supaya kita bisa mengurangi atau menekan kenakalan remaja. Karena sekolah ini merupakan sekolah pinggiran dengan banyak permasalahan,” kata Achmad Yulianto. (Jon)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News