Polisi Buru Pelaku Pemerkosa Turis China di Uluwatu

oleh
Foto Ilustrasi

KORANJURI.COM – Polisi masih memburu driver ojek online pelaku pemerkosa turis asal China berinisial YA (33). Pemerkosaan itu terjadi pada malam tahun baru, 31 Desember 2024.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan membenarkan peristiwa pemerkosaan dengan korban WNA tersebut.

“Pelaku diduga driver ojol saat ini masih dalam pengejaran Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Bali,” kata Jansen, Selasa, 7 Desember 2025.

Sebelum kejadian, korban bersama 6 orang kawannya tengah merayakan malam pergantian tahun di acara di Utilis Warung, Nyangnyang Beach, Uluwatu, Bali.

Sekitar pukul 01.20 WITA korban bersama seluruh temannya meninggalkan acara dan kembali ke vila. Hanya saja, korban dengan enam orang kawannya itu berbeda penginapan.

“Saat kejadian, korban bersama dua orang temannya masih menunggu ojek, sedangkan empat orang lainnya sudah menuju vila masing-masing,” kata Jansen.

Korban sendiri menginap di vila yang cukup jauh dari lokasi perayaan malam tahun baru. Penginapan korban berada di Villa Casa de Kayla Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung.

Saat menunggu, korban melihat ada sepeda motor dengan pengemudi mengenakan jaket dan helm berwarna hijau.

Saat itu, pengemudi menurunkan dua orang penumpang warga asing. Kemudian putar balik menghampiri korban dan menawarkan tumpangan.

“Korban merasa pengemudi sepeda motor itu ramah dengan dua orang penumpang WNA sebelumnya, akhirnya mau naik ke sepeda motor,” kata Jansen.

Kepada pengemudi, korban menyebut tinggal di Despacito Loft, dan pelaku mengiyakan dengan jawaban ‘Oke’.

Di sepanjang perjalanan, korban tidak dapat memastikan arah tujuan melalui map karena gangguan sinyal. Namun, dirinya merasa jalan yang diambil tidak sesuai dengan arah ke vila.

“Korban diajak ke jalan turunan dan tanjakan yang gelap dan di sekitarnya hanya terdapat semak-semak,” kata Jansen.

Saat itu, kata Jansen, korban sempat menghubungi temannya. Namun, pelaku merebut HP korban.

Selanjutnya, pelaku menunjukkan teks dari HP nya yang bermaksud ingin berhubungan seks dengan korban dan jangan berteriak.

“Sempat terjadi perlawanan, tapi korban kalah kuat karena dicekik lehernya oleh pelaku, selanjutnya korban diseret ke semak-semak,” kata Jansen.

Korban mengalami sejumlah luka lecet di sekitar leher dan suara serak akibat cekikan pelaku. Kedua tangannya juga mengalami lecet, termasuk punggung dan kedua kaki pelapor, serta merasakan sakit di bagian vital. (Way)

KORANJURI.com di Google News