KORANJURI.COM – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) jadi salah satu korps yang dirangkul KPU dalam mensosialisasikan Pilpres dan Pileg 2019. Namun, menurut Ketua PGRI Provinsi Bali, Gede Wenten Aryasuda, sosialisasi yang dilakukan hanya untuk mensukseskan jalannya pesta demokrasi di Indonesia.
“Bukan mensosialisasikan calon tertentu, itu sudah melanggar. Di AD/ART kita sudah jelas diatur, PGRI non partisan. Tapi siapapun disini pasti akan ikut mensukseskan pemilu,” jelas Aryasuda, Sabtu (2/2/2019).
Ia mengatakan, Pemilu sebagai Karya Agung bangsa Indonesia. Dikatakan lagi PGRI, biasanya akan digandeng dalam forum-forum sosialisasi. Sampai saat ini, pihaknya belum mendapatkan surat resmi dari KPU. Hanya saja, secara komunikasi bersama KPU, PGRI sudah mendapat arahan terkait sosialisasi Pemilu.
“Kami masih menunggu surat resmi KPU. Kalau bergerak sekarang, justru malah dicurigai mengusung calon tertentu, itu tidak mau kita lakukan,” ujarnya demikian.
Jumlah anggota PGRI Bali sekarang mencapai 51.168 orang. Selain itu, PGRI yang juga membawahi sekolah, memiliki jumlah pemilih pemula yang besar. Dalam kaitan itu, Aryasuda mengatakan, pihaknya menggandeng pengurus PGRI di daerah untuk mensosialisasikan 17 April 2019 agar siswa yang memenuhi syarat memilih, datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya. (Way)