KORANJURI.COM – Ada pemandangan yang sedikit berbeda di Rutan Kelas IIB Purworejo, Kamis (14/2), dibanding hari-hari biasanya. Hari ini, suasana rutan terlihat lebih ramai dari biasanya.
Seluruh warga binaan yang berjumlah 110 orang, bersama anggota keluarganya, menyatu dalam suasana kegembiraan. Mereka, terlihat bahagia. Tawa dan canda, mewarnai kebersamaan itu.
“Hari ini, dalam memperingati Hari Kasih Sayang (Hari Valentine), kita memang mengundang keluarga para warga binaan, untuk datang ke rutan. Mereka diberi kesempatan untuk mengungkapkan rasa kasih sayang yang sesungguhnya,” ujar Lukman Agung Widodo, Karutan Purworejo, Kamis (14/2).
Hari Kasih Sayang, kata Lukman, identik dengan pencurahan rasa cinta seorang kepada kekasihnya. Namun sebenarnya, memiliki makna yang lebih dari itu. Bagi warga binaan, rasa kasih sayang dari keluarga, orang terdekat, sangatlah berarti.
Apresiasi pada Hari Kasih Sayang yang dilakukan warga binaan, menurut Lukman, dilakukan supaya hati mereka tersentuh, sehingga tidak membebani keluarganya. Dan ketika mereka keluar nanti, bisa lebih mandiri dan bisa berinovasi.
Tepat pada Hari Kasih Sayang ini, kata Lukman, seharusnya jadwal besuk untuk para tahanan. Namun khusus hari ini, semua penghuni rutan, baik itu tahanan maupun narapidana, boleh dibesuk keluarganya. Tak ada batasan waktu jam besuk.
“Kita batasi hingga jam 12 siang. Kalau biasanya jatahnya cuma 10 menit, khusus di Hari Kasih Sayang ini, bebas,” ungkap Lukman.
Lukman berharap, dengan moment Hari Kasih Sayang ini, para warga binaan akan tersentuh hatinya. Dengan suport keluarga, mereka akan menjadi sadar, sehingga program pembinaan dari rutan bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
Suasana makin mengharu biru, ketika beberapa perwakilan warga binaan dan keluarganya maju ke depan, mengungkapkan perasaan kasih sayang masing-masing. Peluk, cium dan isak tangis, mewarnai suasana peringatan Hari Kasih Sayang di Rutan Purworejo.
“Kita sangat mengapresiasi dan salut terhadap Rutan Purworejo yang telah melaksanakan kegiatan ini. Terus terang, di sini kami diperlakukan dengan hati dan sangat manusiawi, tidak ada gesekan, tak ada konflik, sehingga terasa nyaman,” ujar Kid Hamzah, salah satu tahanan Rutan Purworejo mengungkapkan isi hatinya. (Jon)