KORANJURI.COM – Di tengah simpang siurnya informasi tentang Covid-19, relawan mahasiswa kedokteran akan terlibat dalam memberikan edukasi kesehatan yang benar di masyarakat.
Relawan tersebut nantinya bertugas dalam berbagai peran mulai dari menyebarkan informasi kesehatan yang benar untuk mengedukasi masyarakat.
Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Nauval F. Damas mengatakan, akan ada 15 ribu orang mahasiswa kedokteran dan kesehatan yang bergabung menjadi volunteer covid-19.
“Salah satu tugas kami menyusun narasi dan konten informasi yang tepat, seperti rapid test, ODP, PDP, hingga penanganan hoax buster,” jelas Nauval.
ISMKI berkoordinasi dengan 15 organisasi mahasiswa kesehatan yang bernaung dalam Aliansi Organisasi Mahasiswa Kesehatan Indonesia (AOMKI).
Termasuk, 80 BEM fakultas kedokteran dan kesehatan di seluruh Indonesia untuk menjaring mahasiswa relawan.
Plt. Dirjen Dikti Nizam mengatakan, gotong royong relawan mahasiswa kedokteran dan kesehatan merupakan implementasi kebijakan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka.
Menurutnya, saat ini kegiatan belajar-mengajar tidak harus dilaksanakan di dalam kelas atau pun laboratorium. Mahasiswa dapat turun langsung sebagai relawan untuk memahami permasalahan langsung di lapangan dan memberikan solusi dengan melayani masyarakat.
“Program relawan ini bisa disetarakan dengan SKS. Karena melalui kegiatan ini mahasiswa relawan selain memberi layanan pada masyarakat sekaligus juga belajar dari pengalaman,” jelas Nizam.
Ia berpesan kepada seluruh relawan mahasiswa untuk terus menjaga semangat membantu negara namun dengan kesadaran tinggi akan kesehatan.
“Tetap semangat, jangan ragu bertanya, dan dan jaga kesehatan selama melaksanakan tugas membantu penanganan Covid-19,” pesan Nizam. (*)