KORANJURI.COM – Proyek peningkatan jalan Purwodadi-Ngombol sepanjang kurang lebih 600 meter, yang dimulai dari perempatan Purwodadi ke arah barat, yang dikerjakan CV Cendana dengan nilai proyek mencapai Rp 900 juta, sempat mendapat keluhan dari masyarakat.
Hal itu, terkait dengan kondisi jalan yang baru dibeton separo, dengan panjang kurang lebih 50 meter, berlokasi di perempatan Purwodadi ke barat. Ini mengakibatkan pengguna jalan menjadi kurang nyaman, karena tinggi jalan tidak sama. Mereka mengeluh, karena kondisi ini berlangsung lama. Permasalahan inipun, mencuat di medsos.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Purworejo, Suranto, meminta masyarakat untuk bersabar. Suranto memakluminya, karena masyarakat banyak yang belum tahu, kenapa di lokasi tersebut baru dibeton separo.
“Untuk jalan dengan lalulintas beban berat, seperti halnya perempatan Purwodadi, memang harus dibangun dengan beton digit karakteristik K 350 hingga K 500,” jelas Suranto, Rabu (15/8).
Proses pengerjaan beton digit sendiri, ungkap Suranto, tidak asal-asalan, dan tidak sama dengan pengaspalan biasa. Tapi harus memenuhi ketentuan, yakni, penanganannya butuh waktu 28 hari, supaya kondisinya mapan dan aman.
Jika dikerjakan terburu-buru, kata Suranto, hasilnya akan buruk, dan sangat beresiko. Pada pengerjaan beton digit, selain membutuhkan waktu yang lama, biayanya juga sangat tinggi. Namun jika dilihat hasilnya, lebih memuaskan.
“Akses jalan memang ditutup, meski tidak ditutup total. Jika waktunya sudah memenuhi, pasti akan dilanjutkan. Saya minta masyarakat untuk bersabar,” pungkas Suranto. (Jon)