KORANJURI.COM – SMK Kesehatan Purworejo melakukan Pengimbasan Praktik Baik terhadap lima sekolah yang selinier, Kamis (17/11/2022) di RM Satu-satu, Purworejo. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program SMK Pusat Keunggulan (PK) yang telah diterima sekolah ini.
Selain dihadiri lima sekolah selinier, yakni SMK Pancasila 1, SMK Pancasila 2, SMK Penabur, SMK Bharasa dan SMK AsSidiqiyah, kegiatan pengimbasan juga dihadiri dua pengawas dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jateng, H. Achmad Chamdani, S.Pd.,M.Pd., dan Bani Mustofa, M.Pd., para pengurus Yayasan Bina Tani Bagelen, serta perwakilan guru dan siswa.
Dijelaskan oleh Kepala SMK Kesehatan Purworejo, Nuryadin, S.Sos., M.Pd., setelah ditetapkan sebagai SMK PK, pihaknya memang punya kewajiban untuk menginformasikan atau berbagi pengalaman kepada sekolah-sekolah yang belum mendapatkan PK.
“Diharapkan nanti mereka bisa terinspirasi dan juga lebih semangat lagi kedepannya agar bisa mengajukan menjadi SMK PK juga. Namun yang lebih penting, agar bisa maju bersama, unggul bersama sesuai dengan program pemerintah,” ujar Nuryadin, di sela kegiatan.
Nuryadin menawarkan 7 program dari pengimbasan ini, yakni, magang guru dan peserta didik, diklat manejemen sekolah unggul, workshop teknik dan strategi membranding sekolah unggul, taktik dan strategi promosi sekolah, pendampingan kelas industri/unggulan, pemetaan dan pengembangan potensi siswa serta diklat pengembangan potensi siswa dengan pendekatan multiple intelegensi untuk guru BP, Waka kesiswaan dan wali kelas.
“Jadi bentuk dari pengimbasan ini bisa Diklat atau workshop. Dengan pengimbasan ini akan memperkuat persatuan dan kesatuan SMK yang memiliki jurusan sama,” ungkap Nuryadin sambil menyebut, bahwa pengimbasan tersebut bukan pada bidang kurikulum, namun sisi-sisi yang lain.
Bani Mustofa, salah satu Pengawas SMK dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jateng mengucapkan selamat atas ditetapkannya SMK Kesehatan Purworejo menjadi salah satu SMK PK.
“Sekolah ini sebagai perintis atau pionir untuk melaksanakan kegiatan imbas atau sharing pengalaman baik (best practice) dari pelaksanaan SMK PK kepada sekolah lain yang belum melaksanakan/mendapat program PK,” kata Bani Mustofa.
Menurutnya hal itu sangat penting, karena untuk dinamika dari kemajuan sekolah yang belum PK, agar nantinya bisa seiring dengan kemajuan SMK PK dimana untuk program-program PK secara khusus lebih oke.
“Jadi sekali lagi, ini pertama kalinya untuk imbas sekolah PK bagi non sekolah PK di Kabupaten Purworejo,” pungkas Bani. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS