KORANJURI.COM – Jajaran Polda Metro Jaya mengungkap tiga jaringan pengedar narkoba selama bulan Juli 2020.
Jaringan yang paling menonjol dengan jumlah barang bukti (barbuk) yang cukup banyak. Total barbuk yang diamankan yakni, 31,2 kilogram sabu-sabu, 235 kilogram ganja dan 2.823 butir pil ekstasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, salah satu kasus yang diungkap merupakan jaringan napi lapas. Mereka diamankan dalam rentang waktu 16-18 Juli 2020. Dalam kasus itu, polisi menangkap 6 orang tersangka.
“Satu tersangka kita lakukan tindakan tegas dan terukur, karena melakukan perlawanan kepada petugas, sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri namun dalam perjalanan tersangka meninggal dunia,” jelas Yusri, Kamis, 30 Juli 2020.
Dijelaskan, polisi mendapatkan infomasi awal yang menyebutkan, di Taman Tower Eboni Apartemen Kalibata City Jalan Raya Kalibata, Pancoran Jakarta Selatan sering terjadi peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
Dari penyelidikan, Kamis, 16 Juli 2020, tim berhasil menangkap tersangka berinisial IDR dengan barang bukti 2 buah plastik klip berisi sabu-sabu seberat 1,02 gram.
“Kepada polisi, saudara IDR mengaku mendapatkan sabu-sabu dari tersangka RNY dan ED yang merupakan residivis kasus narkoba,” jelasnya.
Selanjutnya, tim melakukan pengembangan dan berhasil menangkap tersangka RNY dan ED di Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Polisi mendapatkan barang bukti sabu-sabu seberat 5,50 gram dan 4 butir pil ekstasi.
Dari pengembangan berikutnya, tim berhasil menangkap tersangka ARF dengan barang bukti sabu-sabu 102 gram sabu-sabu. Selain itu, polisi juga menangkap GEO dengan barang bukti sabu 4.489 gram sabu-sabu dan 1.600 butir pil ekstasi.
Dari situ, Yusri mengatakan, diketahui narkoba itu berasal tersangka berinisial DAE, seorang napi di Lapas Tangerang Baru melalui jasa kurir.
“Jaringan ini dikendalikan oleh tersangka CF, seorang residivis. Yang bersangkutan ditangkap di Apartemen Mediterania Garden II, Tanjung Duren, Jakarta Barat,” jelas Yusri Yunus.
Yusri mengatakan, pelaku yang tewas dalam penangkapan itu berinisial GEO. Ia melakukan perlawanan ketika digiring untuk menunjukkan jaringannya di sekitar Mall Tangerang City. (Bob)