Laporan: Yan Daulaka dari Medan
KORANJURI.COM – Taekwondo Bali menorehkan catatan terbaru dalam iven akbar nasional empat tahunan, Pekan Olahraga Nasional (PON).
Nah pada PON XXI Aceh Sumatera (Sumut) 2024 kali ini, Taekwondoin Pulau Dewata memberikan sumbangsih melebihi pencapaian medali pada PON 2022 di Papua.
Di PON Papua kala itu, tim Taekwondo Bali meraih 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu. Sementara di PON 2024 Aceh-Sumut kali ini, hanya medali perak dan perunggu yang meningkat.
Perak menjadi 2 medali lalu perunggu menjadi 5 medali. Sedangkan 1 medali emas yang tetap dipertahankan diraih oleh taekwondoin yang sama, yakni Ni Kadek Heni Prikasih.
Jika melihat peluang ke-14 taekwondoin yang lolos ke PON 2024, Bali sebenarnya memiliki peluang menambah medali emas. Hal ini diyakini Ketua Umum Pengprop TI Bali, Laksamana Pertama TNI (Pur) I Wayan Wetha sebelum tim yang ditangani pelatih Sandiaz Antonio dan Putu Budhi Yasa bertolak ke Deli Serdang, kota yang menjadi markas venue pertandingan cabor Taekwondo tanggal 9-15 September 2024.
“Awalnya memang kami menargetkan lebih dari 1 emas. Bisa dua atau tiga. Itu dengan melihat perkembangan latihan anak-anak selama Pelatda dan mereka berkembang pesat,” ujar pensiunan perwira bintang satu ini.
Sementara menurut Wayan Sumada selaku Sekretaris Umum (sekum) Pengprov TI Bali yang ikut mendampingi timnya ke PON 2024, ada dua kans emas yang bisa dibawa pulang, terutama dari Bayu Satrya Mahotama dan I Ngurah Oka ‘vanjool’ Dwi Mahendra yang tampil hingga babak final.
Sayangnya, baik Bayu Satrya maupun Ngurah Vanjool sama-sama harus berhadapan dengan kedua lawan yang sudah memiliki jam terbang tinggi, baik di PON maupun iven internasional.
Bayu asal kota Denpasar setelah melangkahi lawannya dari Sulawesi Barat, Chaliq Abdul dan Prasetya Irfan dari Riau, akhirnya bersua dengan jagoan Jawa Barat yang juga langganan Timnas di SEA Games, Ardian Prayogo Dinggo.
Upaya sekuat tenaga Bayu untuk menambah emas pun gagal dengan lawan yang sekelas Dinggo.
“Saya tidak kecewa dengan kekalahan di final melawan taekwondoin sekelas Dinggo. Ini menjadi pengalaman berharga buat saya untuk kembali keras berlatih. Terima kasih untuk doa semua pihak, terutama semua yang berjasa sejak saya dari kecil berlatih dibawa bimbingan para sabeum yang hebat,” ucap Bayu.
Sedangkan rekannya Ngurah Oka alias Vanjool harus bersua sang lawan asal Jawa Tengah, Osanando Naufal Khairudin di partai final. Sama halnya dengan Bayu, Panjul juga menghadapi lawan yang punya segudang pengalaman dan penghuni Pelatnas.
‘Saya banyak belajar dengan kekalahan ini, apalagi melawan andalan Indonesia diberbagai iven internasional. Semoga kedepannya saya terus berkembang dengan bimbingan para sabeum di Bali,” ujar
Tambahan dua medali dihari ketiga, Sabtu (14/9/2024) dipersembahkan oleh tim beregu poomsae putra (Agung Setya Udayana, Nyoman Kunta Ari Yoga dan Kadek Nanda sangging) serta kategori freestyle individual putri, Melinda Evelyna.
Perolehan Medali Tim Taekwondo Bali di PON 2024 Aceh-Sumut.
Emas:
1. Ni Kadek Heni Prikasih (46 kg putri)
Perak :
1. Bayu Satrya Mahotama Suarbawa (87 kg putra)
2. Gusti Ngurah Dwi Oka (80 kg putra)
Perunggu (kyorugi)
1. Putu Desya Srinadi Putri (57 kg putri)
2. Putu Aprilia Tri Bhuana dikelas 49 kg.
3. Ni Kadek Surya Febriantari (67 kg putri)
Perunggu (poomsae beregu putra)
– Agung Setya Udayana, Nym Kunta Ari Yoga dan Kadek Nanda sangging
Perunggu freestyle individual putri
– Melinda Evelyna. (*)