KORANJURI.COM – Nyoman Hendrawan, pemenang Internasional Flower Competition (IFC) berhadiah Rp 1 milyar mengaku kaget. Warga Banjar Jaang, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Gianyar ini tidak menyangka bakal mengantongi hadiah uang yang jumlahnya fantastis.
Yang menarik disini, pria yang kesehariannya membuka lapak koran ini, membagi sebagian uang hadiah itu untuk membangun lingkungannya agar menjadi lebih hijau. Termasuk, berbagi dengan para finalis dalam Kompetisi Bunga Internasional yang diinisiasi oleh Hanging Gardens Resort Ubud.
“Terus terang, informasi saya berhasil memenangkan hadiah Rp 1 milyar membuat heboh satu desa. Dan saya sendiri telah sepakat menghibahkan sebagian untuk membangun banjar, terutama penataan taman,” jelas Nyoman Hendrawan di Hanging Gardens Resort Ubud, Senin, 21 Juli 2019.
Melihat taman yang dirawat oleh Nyoman Hendrawan memang tampak asri dan menawan. Ia memang telah membangun dan merawat taman itu sejak beberapa tahun sebelumnya.
“Saya sejak dulu memang suka merawat taman dan tanaman bunga. Kebetulan saya tahu ada kompetisi yang diadakan Hanging Gardens, saya kemudian mengikutinya dan berhasil jadi pemenang utama,” ujar Nyoman Hendrawan.
Dirinya berharap, International Flower Competition itu dapat menjadi sarana untuk melestarikan alam. Ia juga menyadari betapa lingkungan butuh penanganan dan aksi nyata untuk melestarikannya.
“Kegiatan seperti ini perlu disosialisasikan secara luas, sehingga muncul kesadaran bagaimana memperlakukan alam secara benar,” tambah Hendrawan.
Sementara, Nir Peretz sebagai penggagas kegiatan IFC menjelaskan, tahun depan pihaknya tetap akan menyelenggarakan event yang sama. Jangkauan peserta pun lebih luas di tingkat provinsi di Indonesia. Peserta bukan hanya melibatkan personal maupun kelompok, tapi juga akan mengikutsertakan Sekolah Dasar di Indonesia yang memiliki taman sekolah yang layak dilombakan.
“Konsepnya masih tetap sama, hanya saja, cakupan wilayahnya lebih luas di seluruh Indonesia, dan pemberian award tahun depan dilakukan di Jakarta,” jelas Nir Peretz.
Menurut Nir, konsep Kompetisi Bunga International itu, baru pertama digelar di dunia. Bahkan, Nir mengaku rela mengeluarkan hadiah Rp 1 milyar dari dana pribadinya sendiri.
“Apa yang diyakini, lakukanlah, itu filosofi saya. Daripada saya membeli mobil, lebih baik saya wujudkan sebagai bentuk award kepada mereka yang peduli terhadap lingkungan. Disitu ada nilai edukasi dan kesadaran dalam pelestarian alam,” jelas Nir Peretz.
Kompetisi bunga itu telah berjalan sejak tahun 2018 lalu. Penilaian dilakukan selama setahun oleh tim juri. Acara itu digagas oleh pasangan suami istri, Nir Peretz dan Ade Chaerani Nursafitri dan melibatkan 185 peserta dari seluruh Bali. (Way)