KORANJURI.COM – Bali menyiapkan Master Plan pembangunan tiga matra, darat, laut dan udara. Hal itu ditegaskan Gubernur Bali I Wayan Koster kepada wartawan di Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali.
Yang saat ini tengah digarap adalah shortcut Singaraja-Denpasar. Koster menyatakan, shortcut didanai oleh APBN dan tahun ini mulai ditenderkan.
“Pak Menteri PU-PR sempat menyampaikan ke saya, Bli, beliau memanggil saya bukan pak Gubernur,” kata Koster. “Untuk shortcut Singaraja-Denpasar sudah kita anggarkan untuk titik 3 dan 4 tahun 2019,” tambah Koster mengutip pembicaraan dengan Menteri PU-PR Basuki Hadimulyono.
Sedangkan Pemprov Bali, jelas Koster, menganggarkan APBD untuk seluruh lahan dari titik 1 hingga titik 10 sebesar Rp 200 milyar. “DED dan FS didanai dari APBD Rp 15 milyar, paling lambat 2022 shortcut Singaraja-Denpasar clear dan selesai,” ujar Gubernur Wayan Koster.
Selain shortcut, Bali juga akan membangun moda transportasi kereta api khusus. Koster menyatakan, gerbong kereta api yang akan diadopsi berbeda dengan gerbong lainnya. Kereta api yang bakal dimiliki Bali nantinya, digerakkan oleh listrik.
“Bukan gerbong kereta seperti pada umumnya, ini khusus, dan saya sudah temui Dirut KAI. Rencananya nanti kereta listrik,” ujarnya.
Untuk pendanaan, Koster tidak mau berpatok pada APBD, yang menurutnya, sudah tidak bisa diotak-atik lagi.
“Harus pikirkan skenario diluar APBD. Kalau hanya bicara PAD sudah stuck, tidak menarik,” jelas Koster.
Bali juga akan ditata sebagai pulau yang bersih dengan menggunakan pembangkit tenaga listrik dan bahan bakar baru energi terbarukan. Penataan kabel listrik akan dilakukan di bawah tanah. (Way)