Pasraman Kilat Ruang Memupuk Toleransi Beragama Antar Siswa di Bali

7 Juli 2023 | 11:03 am -  Pendidikan, Religi

    


Kepala SMA Negeri 5 Denpasar Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati menutup kegiatan Pasraman Kilat yang dilaksanakan selama dua hari pada 6-7 Juli 2023 - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Program Pasraman Kilat untuk kali kedua digelar di seluruh sekolah di Bali. Kegiatan yang berfokus pada pengembangan toleransi antar pemeluk keyakinan itu dilaksanakan berdasar surat edaran Nomor: B.31.420/2623/BPTKK/DIKPORA pada tanggal 5 Desember 2022.

Di SMA Negeri 5 Denpasar, Pasraman Kilat digelar selama dua hari 6-7 Juli 2023. Kegiatan itu untuk mengisi waktu liburan siswa, terutama siswa kelas 11 dan 12. Seperti namanya Pasraman merupakan pendidikan yang berfokus pada bidang keagamaan.

Kepala SMA Negeri 5 Denpasar Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati mengatakan, kegiatan itu juga diikuti oleh seluruh siswa meskipun berbeda keyakinan.

“Jadi tidak hanya siswa beragama Hindu saja, tapi juga siswa beragama muslim, Kristen protestan dan Katholik,” kata Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati, Jumat, 7 Juli 2023.

Menurutnya, kolaborasi antar siswa penganut kepercayaan yang berbeda itu akan meningkatkan kepekaan dalam kehidupan yang tolerans. Menurut Kepala Sekolah yang akrab disapa Bu Cok ini, banyak kreatifitas unik yang bisa dihasilkan dari kolaborasi yang dilakukan.

“Contohnya, siswa beragama Kristen membuat pohon natal, kemudian siswa beragam muslim membuat ketupat, dan siswa Hindu membuat anyaman. Kreasi itu disatukan dan menjadi pohon natal berhias ketupat dan janur, itu keren banget,” kata Bu Cok.

Sampai saat ini, Pasraman Kilat yang menjadi program Pemprov Bali itu telah dilaksanakan dua kali. Pertama di bulan Desember 2022 dan kegiatan kedua di bulan Juli 2023.

Agar kegiatan lebih kreatif, Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati kedepan, konsep kegiatan juga akan melibatkan siswa secara langsung. Hal itu sekaligus untuk mendorong kemampuan siswa membuat program kegiatan.

“Saya tawarkan kepada siswa agar kedepannya mereka juga ikut membuat konsep acara Pasraman Kilat ini, jadi anak-anak juga lebih bersemangat lagi,” jelasnya.

“Selama dua hari silahkan mau diberikan materi apa. Saya juga cek apa yang diberikan, misalnya memutar video perjalanan Nabi, Hindu memberikan pelajaran Yoga, atau lainnya,” tambahnya demikian. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS