KORANJURI.COM – Paslon terpilih Pilkada Purworejo Yuli-Dion usai mendeklarasikan kemenangannya, langsung blusukan untuk menyerap aspirasi warga.
Hal itu terlihat pada Sabtu (30/11/2024), saat Paslon no urut 2 ini berada di Desa Nglaris, Kecamatan Bener. Yuli-Dion menyerap aspirasi warga yang tergabung dalam Masyarakat Terdampak Bendung Bener (Masterbend).
Dalam blusukannya kali ini, Yuli-Dion mendapatkan masukan untuk segera menyelesaikan persoalan kesulitan air yang dialami warga terdampak PSN (Proyek Strategis Nasional) Bendungan Bener.
Tak hanya itu. Persoalan batas tanah warga dan Perhutani yang belum jelas juga menjadi poin pembahasan dalam pertemuan antara warga dan Paslon Yuli-Dion tersebut.
Disampaikan oleh salah satu warga, Tri Indrayatno, sejak pembangunan PSN Bendungan Bener berjalan, warga di Dusun Kalipancer, Desa Guntur, khususnya RT 3 RW 5, kesulitan mendapatkan air bersih.
“Karena aliran irigasi dan sungai sudah tercemar oleh lumpur dampak pembangunan Bendungan Bener,” ungkap Tri.
Sebenarnya, kata Tri, yang juga sebagai ketua RW, pihak pelaksana proyek sudah membantu memberikan bantuan penyedotan air sari Sungai Bogowonto.
Namun upaya tersebut belum maksimal hingga warga masih kekurangan air, baik di musim hujan maupun kemarau.
Lebih parahnya kata Tri, saat musim hujan seperti saat ini, air sungai yang menjadi sumber mata air warga keruh lantaran dampak pembangunan PSN Bendungan Bener.
“Apalagi kalau musim hujan seperti ini, sungai airnya keruh sehingga tidak layak untuk dikonsumsi,” kata Tri.
Padahal menurutnya, di dusun Kalipancer ada sekitar 400 kepala keluarga (KK) dengan 2 dusun dan 1 RW.
Pihaknya meminta dari PT pengelola untuk menambah mesin sedot air atau membuat sumur bor untuk menambah mata air warga.
“Usulan ini sebenarnya sudah berulang kali kami sampaikan tapi upaya dari PT pelaksana belum maksimal,” lanjut Tri.
Menanggapi hal tersebut, calon wakil bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi berjanji akan segera berkomunikasi dengan para pemangku kebijakan seperti Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dan para PT yang mengerjakan proyek bendungan tertinggi di Indonesia tersebut.
“Sesegera mungkin, setelah nanti kita resmi ditetapkan oleh KPU kami akan segera berkomunikasi dengan BBWSSO dan para PT yang lainnya agar nanti masalah kesulitan air warga ini bisa teratasi dengan baik,” janji Dion. (Jon)