Pasar Ekspor Bali Stabil di Tengah Pandemi Covid-19

oleh
Permintaan satu ton manggis dikirim ke Dubai, UEA dengan menggunakan jalur udara dan kerajinan tangan sebanyak 504 kontainer lewat jalur laut melalui Pelabuhan Benoa pada Minggu, 26 April 2020 - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Uni Emirat Arab (UEA) tetap menjalin kerjasama ekspor buah-buahan dan handicraft dengan Bali. Permintaan ekspor terhadap hasil produk pertanian lokal Bali dan kerajinan tangan masih terjadi di tengah pandemi global covid-19.

Permintaan satu ton manggis dikirim ke Dubai, UEA dengan menggunakan jalur udara dan kerajinan tangan sebanyak 504 kontainer lewat jalur laut melalui Pelabuhan Benoa pada Minggu, 26 April 2020.

“Ekonomi kita tetap menggeliat, pertanian kita, kerajinan kita di Bali masih tetap berdenyut dan berjalan normal bahkan masih diminta oleh pasar luar negeri, bukan main-main,” kata Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu, 26 April 2020.

Gubernur melepas ekspor manggis dan handicraft Bali ke UEA dalam seremonial yang dilakukan secara video conference di Jaya Sabha, Denpasar, Minggu (26/4/2020)

Secara rutin Bali mengirimkan 17 ton manggis dalam satu minggu ke China. Selain itu kerajinan tangan juga menjadi komoditas yang masih dibutuhkan oleh negeri Paman Sam Amerika Serikat, negara Uni Eropa dan Australia.

Ekspor produk pertanian Bali hingga minggu ketiga bulan April ini, mencapai 799 ribu ton dengan nilai Rp 86 milyar. Komitas ekspor itu masih ditambah 3.000 ton ekspor hasil hutan senilai Rp 42 milyar dengan tujuan berbagai negara.

Periode bulan Januari hingga Maret ekspor manggis sebanyak 713 ton senilai Rp 53 milyar. Sampai pada minggu ketiga bulan April ekspor manggis sebanyak 65 ton dengan nilai Rp 4,8 milyar.

Selain ekspor manggis dan handicraft, di hari yang sama, produk perkebunan berupa kakao Bali serta bibit paprika juga diekspor ke Singapura dan Belanda.

Sedangkan produk kayu suar dan bambu Bali dikirim ke pasar Kanada, Portugal, Meksiko, Brazil dan Spanyol.

“Sedangkan pasar Jepang menjadi tujuan untuk hasil holtikultura seperti cabai keriting, cabai rawit, hingga buah jeruk nipis,” jelas Gubernur. (Way/*)

KORANJURI.com di Google News