KORANJURI.COM – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, yang juga sebagai Panglima Komando Operasi Pengamanan Perbatasan RI-RDTL (Timor Leste), memantau langsung situasi perbatasan di Desa Eban, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Pangdam tiba di lokasi pada Rabu (27/2/2019). Kunjungan itu dilakukan selama 3 hari hingga Jumat (1/3/2019).
Dalam pengarahan kepada prajurit yang bertugas, Mayjen TNI Benny Susianto meminta agar TNI yang bertugas tetap semangat, kompak dan waspada. Prajurit yang bertugas saat ini adalah Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat, Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara.
“Ini tugas mulia yang dipercayakan oleh negara dan sekaligus sebagai suatu kehormatan,” ujar Pandam IX/Udayana.
Di tapal batas RI-Timor Leste itu, Pangdam juga melakukan pengecekan barang bukti hasil tangkapan berupa senjata organik, non organik, senjata rakitan maupun amunisi.
Selama ini, di wilayah batas dua negara itu kerap terjadi aktifitas ilegal. Selain penyelundupan senjata, perdagangan BBM ilegal juga sering terjadi. Termasuk, sembako dan kendaraan, roda dua maupun roda empat.
“Ini merupakan tugas pokok saya, yang harus saya awasi. Ini satuan tugas yang setiap tahun berganti, dan setiap pergantian, saya pasti lakukan pengawasan di lapangan,” ujar Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto.
Sementara, Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G. menambahkan, Panglima Komando Operasi Pengamanan Perbatasan RI-RDTL berkewajiban melakukan pengawasaan dan pengecekan secara langsung di setiap wilayah tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
Wilayah NTT memiliki pulau terluar yakni, Pulau Batek dan Rote Ndao, juga memiliki wilayah perbatasan darat secara langsung dengan Timor Leste.
“Kondisi itu tentunya menjadi perhatian khusus,” ujar Kapendam. (*)